Nama Pistol Polis
Thêm bài hát vào playlist thành công
Polis Diraja Malaysia mempunyai 17 peringkat pangkat yang dibahagikan kepada 2 kategori, iaitu kumpulan Pegawai Kanan Polis bermula dari pangkat Inspektor sehingga Inspektor General Polis, dan Kumpulan Pegawai Rendah Polis Dan Konstabel. Berikut adalah senarai istilah pangkat-pangkat yang terdapat dalam PDRM :- Pegawai-Pegawai Kanan Polis Inspektor Jeneral Polis (IG) Deputi Inspektor Jeneral Polis (DIG) Komisioner Polis (CP) Deputi Komisioner Polis (DCP) Senior Asisten Komisioner Polis (SAC) Asisten Komisioner Polis (ACP) Superintenden Polis (SUPT.) Deputi Superintenden Polis (DSP) Asistan Superintenden Polis (ASP) Inspektor (INSP) Inspektor Percubaan (P/I) Pegawai Rendah Polis Sub-Inspektor (SI) Sarjan Mejar (SM) Sarjan (SJN) Koperal (KPL) Lans Koperal (L/KPL) Konstabel (KONST)
%PDF-1.6
%âãÏÓ
579 0 obj
<>
endobj
xref
579 14
0000000016 00000 n
0000001016 00000 n
0000001143 00000 n
0000001387 00000 n
0000002581 00000 n
0000002618 00000 n
0000003020 00000 n
0000003196 00000 n
0000003487 00000 n
0000003737 00000 n
0000013887 00000 n
0000014136 00000 n
0000000824 00000 n
0000000576 00000 n
trailer
<<37943DC1BC68DD40A0AA417CF13D55A4>]/Prev 61693/XRefStm 824>>
startxref
0
%%EOF
592 0 obj
<>stream
hÞb```b``®g`a`zÊÀÇ€ |@1V æh`h‘*``ðZÀÀÀh»ª[ìÑ�Àj±ë2@ê:ÀD °20ÄÝÒ\@,Qeàc¶ñ``ÌeÒá`šÞÈ à¨àÈÄÁ`|¤òßžyÖ,…ÁѾè:}¸»dÞE iF Z` ªÄ=
endstream
endobj
591 0 obj
<>/Filter/FlateDecode/Index[29 550]/Length 41/Size 579/Type/XRef/W[1 1 1]>>stream
hÞbba`b``Ń3Î
ƒÑøÅ£ñ1£x¤Æ@€ hÅ ™
endstream
endobj
580 0 obj
<>/Metadata 27 0 R/Outlines 13 0 R/Pages 26 0 R/StructTreeRoot 29 0 R/Type/Catalog>>
endobj
581 0 obj
<>/Font<>/ProcSet[/PDF/Text]>>/Rotate 0/StructParents 0/Type/Page>>
endobj
582 0 obj
<>
endobj
583 0 obj
[/ICCBased 586 0 R]
endobj
584 0 obj
<>stream
H‰”SËNÃ0ü•=ÚHq¼~ÄŽTUj›"JTt/ˆrjÅ .=ô÷±Ý&�C0½l6£ñ̮噔[�ÊõlÑ€„ñxÚÌ ÊÙNÂá 8¾ $’€@ï€*`2~¬ö¢òà¼Ê}N0_Çã?’ØJXª@t`«–�FHs±J�–&¹Y/\5ì¦Ûó29™`ÕPMK¥»†Í2ª,Ãe>˨ûKY3¼Êÿ_ bÖUž¢ó”üU£½aÇꆻû/¤�áÑb£€ÎP8akßiá•-yaØ*–ÉŽš-xáÙ}ªË+j/ lç¡}NèC, mÖJ¼
ð7zFÃh60Ÿï͗ƲBÕØ›jË
{Z-¢ðöì%üîy«þ•I�É”(”ù#’݃
¹Æk®±Ë[ꜵã]L]_iNð-À *,æ9
endstream
endobj
585 0 obj
<>
endobj
586 0 obj
<>stream
H‰b``œáèâäÊ$ÀÀ�›WRää¥À~ž���™“‹|@ì¼ü¼Tðí#ˆ¾¬2S/`M.(*Ò€Ø(%µ8HâÌò’ 8c�-’”
fƒÔ‰d‡9Ù@6_IjHŒÁ9¿ ²(3=£DÁÐÒÒRÁ1%?)U!¸²¸$5·XÁ3/9¿¨ ¿(±$5¨jð»%V*¸'ææ&*é‘èr" (,!¬Ï!à0b;�C€äÒ¢2(“‘ɘ� À IÆ8/
endstream
endobj
587 0 obj
<>
endobj
588 0 obj
<>stream
H‰Ô–iTU×Çÿ{x€2‰"(Ü÷DDQPÄEÅç Al@ ¢""IÅ$šbšÔ&©‰¶5B&§¨‰&1šÉZM»lWWW4©&Ú¨áõ¼'Õ&ÚÕ�=kÝwÏÙgßó?ïÞ½û€ ø¡‚Œô̾
J›Œås-Ê-Ê.iºZ¾ á€×¹+ÊCõ�ßÞ¡€Í;¿dIÑ[i¾€¿h¶¤pUþôÒ%@¨ñ§ÑyÙ‹›Çú3йʬ—P`~¯û˜¹ÎGÌ8ª ¨¼¢OÞå¿šñç@àÆÂâÜlØjˆ�oÆ�eW”Ä�øïkYvQÞØyÏ…I
èÉ’â²ò²Úâ[À¨3®ù’Ò¼çßþrÙŒ�f”D=©6xÙöÚâÍŽ"îßå"63¼Àþ6fVaÝþ*Ö´µ´LË‚1ÜU´‚N{6p´<ïš“F[{—šyc ƒÜt0#Óãx°·Ë@h›yØÈx³»ÇøÏíþ“"“äii”—uˆì‘§¤JÖI&É)•ÙR(_Ê5¹._É×òw¹!7åùVfÉLMÑQ:VÒäY(„PtA4z 7úb(†cR0©˜…9˜‹…XŒ”¡«°ë¤ZJd½ì–Õt�˜ü)€Â(‚b(ƒæÒZJ…TLËi¥'h+m£:z†Þ t’ÎÒûô‘ÔÈ2Ù Ošý·ƒ/:!��"R²‘'y�7…�E‘d§n”EiåÐ*ZGUTM5´žé(5Ñ[²C^”Wå ì”5²‹öÈ~i�è{êhøcºNÖq:^'È!�¦i:]3y«N¡‹tI§’m–)’ª5]^Ó1š!²T是d¢é˜I�K¹¬�…’%sež&ëúU#d±äQ�—:©”ÉÕ¡ðD$<`GWôÇ D?¤aŠù‡“ñ<‚¥”O·M ùqGq'îÅ‘Ü›îA=ŽŸJG6óÖ«Ì?ÜENç÷ùÿQT¼ÄW‚$Db$E–›¯»E¶ÉrA³4W—ëΈM7 +Ä
³",‡mõ³†ZIVŠUbÕZí6{°½“ݲ;ìÑö8{–}¯ƒG�#ÌáˆuLp,räu?W�Nw´î7êw8”ÏõÏâ!Þnõh£^nÔ7õZyQ¡9ZªuÕ7Œz°ju±,·ú�6õò6õŽÔ3íumê�ŽÎÔu¸ÕÁá÷Û™ò¯wvmýÒüÎqÆ9»M?N�–œ½ø«Þ-±-Á-W[6Íwš·$š{Mó:cíâòhNmžÔì^¹9®¹Û•»Wš¯´üi«;�*Éøò7Ü*†æ�·—ŽæN®°û«‹!™8d‚4è|]¨‹5_K[J´\+´òßw¤åm÷Ÿ>°ìÓ#m½zê¾Mÿ÷ù+’êξ—ä�ËNö”º(:Ñì~?û™H'ÿ�ïè†N“]Rɽä6]’¥Ú[{é ™bbÞÃä�—›þ†]
"MõkË¡pÃ…ÉîÕ"‹vbíBíF6Õ#Ÿö!�žÅz…ô&–ÑÛ(¦wPBïâQ:†R:Ž•tké<ªPM£†>Ázº@{áG> ö˜A�!—žtE·é^£z^EÒ×ôa‚�8„c؇ÃØaDZ܇Ÿá}ÜŸ8�‡ðpžÄ\Ãýx Çó@ă9‘‡ò0Á#9™GñhÃcy�ç <‘'sOátNâT.ãU\ÉÕ\Ï¥\Î+x%Wðj^Ãkyoà�¼‰7ócüoåm\ËÛy×ñn~ŠŸæ=¼žwñÞÉ{ù ¿Æ¿ã—ùS>Å¿æ#ü¿Éïð﹑Ågø<¿Ä?ãüs~•Á¯ó!>Ì¿ä£ÜÄoñÛü.ç|’ßãÓ†½þ}ÈñÇ|�?á‹|‰Ã¿5$ö �†�%LÂ¥‹Ø¥›t7|Œ‘^Ò[úH_é/e�$H¢‘¡2L†K’Œ�d%�$TFK Œ”8‰�H±$JzÈC–®2@óg’ÂǤ'Ÿ•x~E‚°œNa½‡
:ƒ5ô�»U¸*‘©8®š”kª_�©{wä®Ü“ï¥Uœ†Ì¤æ´¢J—Õ¦ê©^ÚN½ÕG}ÕOÛ«¿h i°•ç5Vûií¯ñ:Hã4Aûê@¬‰ÚSgêl�¥sí²tžÎ5Ü[`ªç©ÔtŠuU>J¤TÀ³Áp¹þPÎ0ZfΊÕØŒí¨Çqü9Ø`z{±ð
ã$Îá³ÿr¾ùŸZë*[|¥Ñð$ØTŒ;ÎkÌÕdNa-õf¬ÖC‹3ÀyýG¶ëõ΀Ö&� x»ŸõãO�õ&}ï¼Ã#]cgÂ?¯úà&®#¾÷!�,[Xvl�ƒÀ9ù!abæÓ8¶ªàðá2w¶ ’eSÓ¡‰[&@ PÒš¸M3!É4))ýmê$O@nÒ„¤4í4„¤´3™i§Lèt:馓Nù§Á¸ûÞ�„¬ŠîöÞîo÷íÛ·ûn%1YE¾�ÏøL9zãµÇsrÐ�]·ú`Ä Žûgý×ì]Û°{=Ä¥‡P÷E|nAi3Z%Њñ7†a¤¯bß~và5ŒüvKbº¯pù؉×.ÞÛÅθ×zîäÈÔìæò.¤}ðu¬Ì~xŒséÑDÀãð
¬Ú(„'n+=‘á8‡±Îß‚oß’›&=‰×wà)S>Q>R>PÞSÞQÞRÞP^S^Q^R^PžSžQžRžPSQRPîSîQîRîPnSnQnRnP®S®Q®R®P.S.Q.R.PÎSÎQÎRÎPNSNQNRNPŽSŽQŽRŽPSQRPöSöQöRöPvSvQvRvP¶S¶Q¶R¶P6S6Q6R6PÖSÖQÖR4e
e5ee%ee9%‰²Œ²”²„²˜²ˆ²�²€2Ÿ2�2—2‡2›2‹2“2ƒ2�2�2•2…2™2‰2‘2�2ž2Ž2–2†2š2Š2’2‚ò'åÊï”ß(Ã)Ã(C)Œ=Š±G1ö(ÆÅØ£{c�bìQŒ=Š±G1ö(ÆÅØ£{c�bìQŒ=Š±GÅP˜ó�bþQÌ?ŠùG1ÿ(æÅü£˜ó�bþQÌ?ŠùG1ÿ(æÅü£˜ó�bþQÌ?ŠùG1ÿ(æÅü£˜ó�bþQÌ?ŠùG1ÿ(æÅü£{c�bìQL;ŠiG1í(¦Å´£˜vÓŽbÚQL;ªúÚd‘Ô¬ý*’™µŸM0Ý@íW^�ˆn � ýÜNtý�~@<ÐWûVôѾս�^@öèb�,öÔ¾Õ=€h
GºÝ€H�µ¦ +tÂ�Î:k
AºP è�@{Ük‡®-Ðh
´Z-€æ€h4š ��F@4 õ�zÚ§® .PGûÔÔjiŸú‚šÚ§� P¨†½ª¸ TÁ½Ê@% "NV Êãz9 ,P(
”°’@ L)ŠbX 0î
€ü@> /�£s¹03'�ÈŽÑÙ Ü3 ?ÀÈ
ø Yt–@AfÀ[g d¼°h¬XÌd ,Øó<°˜0îØ3n@:ì¥Ò ©uæF‚T:scAJÀ‹)Ð)ÀåÔOàǯ#ê;ºoÀWàö>£û|> ïµw3Á;íÝTðÝà5ð
{/ѽ žÏ°÷x‚ÅÇÀ#à!ð G‡î.º;Àmàön7°x¸\®àÈet—€‹:SÁ�©¹à
The Semi-Auto Pistol is a weapon in Mafia: Definitive Edition.
The weapon holds 7 rounds, and the player can carry an additional 21, for a total of 28 rounds. It occupies the one-handed weapons slot in the weapons wheel.
The weapon becomes available from Vincenzo's Armory in the beginning of "Better Get Used to It" onward. In Free Ride, it becomes available after completing "Ordinary Routine".
The Semi-Auto Pistol is based on the Colt M1911A1, which was among the most popular handguns of its time due to its excellent firing rate, accuracy, and reliability.
Tommy holding a Semi-Auto Pistol in prerelease screenshot
Pistol mitraliur (bahasa Inggris: submachine gun, biasa disingkat SMG) adalah sebuah senjata api yang menggabungkan kemampuan menembak otomatis senapan mesin dengan amunisi pistol. Konsep senjata api seperti ini pertama kali dicoba pada tahun 1900-an, yaitu pistol yang diberi popor dan menembak secara otomatis.
Rancangan yang sungguh-sungguh baru muncul pada akhir Perang Dunia I, sebagai pengembangan dari pistol berpopor sebelumnya, dan untuk digunakan pada perang parit. Pistol mitraliur mulai banyak digunakan pada Perang Dunia II, sebagai senjata untuk prajurit garis depan dan pasukan khusus. Saat, pistol mitraliur banyak digunakan oleh satuan polisi dan satuan paramiliter. Pistol mitraliur sangat cocok untuk digunakan pada pertempuran jarak dekat di perkotaan, di mana kemampuan menghujani peluru ke target lebih penting dari jarak jangkauan dan akurasi. Pistol mitraliur juga dibuat populer pada tahun 1920-an dan 30-an sebagai senjata mafia, khususnya pistol mitraliur Thompson, yang dikenal dengan julukan "Tommy Gun". Sejak saat itu, popularitas Tommy Gun sebagai senjata mafia mendorong maraknya penggunaan pistol mitraliur dalam tindakan kriminal seperti gangster, sindikat narkoba dan terorisme. Pistol mitraliur populer di kalangan kelompok kriminal dan gerilyawan di berbagai belahan dunia karena ukurannya yang relatif lebih kecil dibandingkan senapan serbu.
Pistol mitraliur muncul pada akhir Perang Dunia I. Dan pistol mitraliur ditempa oleh kerasnya pertempuran di peperangan parit, yang telah menjadi pertempuran yang konyol dan brutal, menggunakan pistol, granat, bayonet, sampai alat gali yang ditajamkan.
Italia adalah negara pertama yang mengembangkan senjata tipe pistol mitraliur, dengan julukan Villar Perosa. Diperkenalkan pada tahun 1915, senapan ini sering dianggap sebagai pistol mitraliur pertama karena menembakan peluru pistol 9 mm Glisenti. Senapan ini sebenarnya dikembangkan untuk dipakai senjata pesawat terbang, tetapi akhirnya sampai ke tangan infanteri, untuk digunakan sebagai senjata jarak dekat dan sebagai senapan mesin ringan. Desain unik ini akhirnya dikembangkan menjadi pistol mitraliur tradisional, Beretta M1918.
Tapi pistol mitraliur yang pertama adalah senapan buatan Jerman, Bergmann MP18, walaupun Beretta 1918 sudah dipakai duluan sebelum MP18, MP18 sudah menjalani tes prototip sejak tahun 1916. Desain Bergmann dibuat khusus sebagai pistol mitraliur, dengan popor khusus pistol otomatis, dan menggunakan peluru 9mm Parabellum dengan magazen keong.
Pistol mitraliur Thompson juga sedang dikembangkan pada waktu yang sama dengan desain Bergmann dan Beretta, tetapi pengembangan ditunda ketika Amerika Serikat dan si perancang senjata ikut memasuki perang. Desain Thompson baru diselesaikan setelahnya, dengan desain mekanisme yang berbeda dari Beretta 1918 dan MP18, tetapi terlambat menjadi pistol mitraliur desain khusus pertama yang dipakai di medan perang, karena Perang Dunia I sudah usai.
Pada masa di antara perang, pistol mitraliur terkenal menjadi senjata mafia, yaitu gambaran ikonik gangster dengan jas panjang menembakan pistol mitraliur Thompson dengan magazen drum. Ini sempat mengakibatkan beberapa perencana militer untuk menghindari dipakai pistol mitraliur. Tapi akhirnya pistol mitraliur secara bertahap diterima oleh militer, dengan sejumlah negara merancang desain masing-masing, mulai tahun 1930-an.
Uni Soviet mengembangkan PPD-34 dan PPD-38, Prancis mengembangkan MAS-35 menjadi MAS-38. Jerman memperbarui MP18 menjadi MP28/II dan MP34. Dan pada akhirnya Nazi Jerman mengadopsi MP38, yang uniknya, tidak memakai bagian-bagian dari kayu. Italia juga banyak memperbaiki desain mereka, dengan tujuan utama mengurangi biaya produksi, serta memperbaiki kualitas dan berat.
Pada awal Perang Dunia II, dalam invasi Nazi Jerman ke Polandia, produksi MP38 baru dimulai dan baru beberapa ribu yang dipakai, tetapi pistol mitraliur ini ternyata sangat digemari, khususnya dalam pemakaiannya di perkotaan. Dari desain MP38, dirancanglah pistol mitraliur serupa, yaitu MP40, yang lebih aman dan lebih murah untuk diproduksi. MP40 dirancang untuk menggunakan alumunium, dan berhasil dibuat lebih ringan dari MP38 karena memakai besi cetak yang lebih ringan dari besi machined.
Inggris pada awalnya mengadopsi pistol mitraliur Lanchester yang merupakan tiruan dari MP28/II Jerman. Tapi karena tingginya biaya yang dibutuhkan serta lamanya waktu produksi, Inggris merancang pistol mitraliur mereka sendiri, yaitu Sten. Saking murah dan mudah diproduksinya Sten, pada akhir Perang Dunia II Jerman juga meniru rancangan Sten dan membuat tiruannya, yang diberi nama MP 3008.
Amerika Serikat beserta sekutunya memakai pistol mitraliur Thompson, yaitu versi M1, yang sedikit lebih sederhana dari versi awal, dan menggunakan magazen box. Tapi pistol mitraliur Thompson masih termasuk mahal untuk diproduksi, dan pada tahun 1942 Amerika mengadopsi pistol mitraliur M3 "Grease gun", diikuti versi M3A1 pada tahun 1944. Pistol mitraliur M3 tidak lebih efektif, tetapi lebih murah karena terbuat dari besi cetak.
Pada akhir Perang Dunia II, pihak yang paling banyak memakai pistol mitraliur adalah Uni Soviet, bahkan ada batalyon dan divisi yang hanya dipersenjatai pistol mitraliur saja. PPSh-41 buatan Uni Soviet terkenal karena rata-rata tembakannya yang sangat tinggi dibanding pistol mitraliur lain pada era Perang Dunia II (900 peluru/menit). Karena ditangan seorang prajurit tak berpengalaman sekalipun, seperti prajurit wamil dan partisan di daerah pendudukan Nazi di Eropa Timur dan Balkan, banyaknya jumlah peluru yang ditembakan bisa membuatnya sangat mematikan. Ini salah satu faktor yang nanti akan mengakibatkan dikembangkannya senapan serbu.
Setelah Perang Dunia II, pemakaian pistol mitraliur di satuan militer mulai berkurang. Pistol mitraliur mulai digantikan oleh senapan serbu, yang merupakan penengah antara pistol mitraliur dengan senapan tempur. Dan pistol mitraliur hanya secara terbatas dipakai oleh pasukan khusus, kru tank dan pesawat, dan satuan anti-teroris.
Pistol mitraliur juga masih banyak dipakai pada konflik-konflik bersenjata pada masa Perang Dingin oleh para gerilyawan dan partisan seperti Vietcong pada masa Perang Vietnam.
Pistol mitraliur masih banyak dipakai oleh satuan kepolisian dan anti-teroris, tetapi dengan dikembangkannya rompi anti-peluru yang semakin kuat dan canggih, mereka pun mulai banyak beralih memakai senapan serbu dan karabin yang lebih pendek. Tetapi pistol mitraliur juga sudah mulai berkembang, pistol mitraliur modern seperti FN P90 dan HK MP7 dibuat untuk menggunakan peluru yang merupakan campuran antara peluru pistol dengan peluru senapan laras panjang, yang diharapkan bisa memiliki daya tembus dan jangkauan yang lebih baik. Jenis senjata seperti ini juga kerap disebut Personal Defence Weapon (PDW).
Di Indonesia, pistol mitraliur mulai dipakai pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia. Umumnya senjata ini diperoleh setelah terjadi pertempuran, di mana pistol mitraliur yang tertinggal diambil untuk tambahan senjata. Pistol mitraliur yang banyak dipakai adalah Sten (khusus buatan ke-2 dan ke-3), Carl Gustav M/45 buatan Swedia, pistol mitraliur Owen buatan Australia, Thompson, dan Bergmann MP18. Pistol mitraliur tersebut terbukti ampuh dalam setiap pertempuran melawan tentara Belanda sampai masa penyerahan kedaulatan RI tahun 1949. Kini pemakaian pistol mitraliur hanya dibatasi untuk pasukan khusus saja.
Skim Perkhidmatan bagi jawatan Sarjan yang dikeluarkan melalui:
i) Pekeliling Perkhidmatan Bilangan 2 Tahun 2016 bertarikh 7 April 2016 yang berkuatkuasa pada 1 Julai 2016. ii) Syarat-syarat lantikan:
a) Terdiri Daripada Warganegara Malaysia.
b)Berumur tidak kurang 18 tahun dan tidak lebih daripada 28 tahun pada tarikh pendaftaran permohonan secara online; c) Kelayakan Akademik :
i) Diploma dalam bidang pentadbiran awam, perakaunan, pengajian perniagaan, undang-undang, kejuruteraan, pengajian islam atau dalam bidang-bidang yang diperlukan yang diiktiraf oleh kerajaan daripada institusi-institusi pengajian tinggi tempatan atau kelayakan yang diiktiraf setaraf dengannya; [Gaji permulaan ialah pada Gred YA5:RM1,930.00]; dan
ii) Kepujian Bahasa Malaysia/Bahasa Melayu (termasuk lulus Ujian Lisan) pada peringkat Sijil Pelajaran Malaysia atau kelulusan yang diiktiraf setaraf dengannya oleh kerajaan.
d) Kelayakan Fizikal: (Pemohon-pemohon hendaklah mempunyai ukuran fizikal dan pancaindera seperti berikut)
i) Tinggi sekurang-kurangnya 1.63m (lelaki) dan 1.57m (wanita) tanpa sepatu. ii) Berat badan sekurang-kurangnya 50kg (lelaki) dan wanita sekurang-kurangnya 48 kg. iii) Mempunyai ukuran indeks jisim badan (BMI) di antara julat 19 hingga 26. iv) Ukuran lilitan dada biasa 81 cm (normal) dan semasa menarik nafas 86 cm (lelaki sahaja). v) Lulus ujian penglihatan bagi mata kiri dan kanan yang diuji berasingan dengan ketetapan V/6/9 tanpa atau dengan menggunakan alat bantuan (menggunakan cermin mata atau kanta lekap). vi) Pengecaman warna dan pendengaran yang tidak cacat. vii) Diperiksa dan diperakui sihat untuk berkhidmat oleh pengamal perubatan berdaftar (kerajaan).
The Magnum Pistol is a weapon in Mafia: Definitive Edition.
The weapon holds 6 rounds, and the player can carry an additional 18, for a total of 24 rounds. It occupies the one-handed weapons slot in the weapons wheel. It is the most powerful revolver in the game while has a far weaker rate of fire and range than the Pocket, Service, or Police Revolvers.
The weapon becomes available in Vincenzo's Armory from the beginning of "A Trip to the Country" onward. In Free Ride, it becomes available after completing "Better Get Used to It".