Terjemah Ke Bahasa Italia

Terjemah Ke Bahasa Italia

Jam Madinah al-Munawwarah doa

Madinah al-Munawwarah waktu solat penterjemahan, subuh, tengah hari, petang, Maghribi dan makan malam. Apakah waktu doa untuk Disember 2024 untuk Madinah al-Munawwarah?

Penyatuan Italia dan Italia Liberal

Pendirian Kerajaan Italia merupakan hasil dari upaya-upaya yang dilakukan para nasionalis Italia dan pengikut kerajaan yang setia kepada Wangsa Savoy untuk mendirikan sebuah negara persatuan yang mencakupi semua wilayah di Semenanjung Italia. Dalam konteks revolusi liberal 1848 yang menyapu seluruh Eropa, sebuah perang yang gagal dideklarasikan oleh Austria. Kerajaan Sardinia lagi-lagi menyerang Kekaisaran Austria dalam Perang Kemerdekaan Italia Kedua pada tahun 1859, dengan bantuan dari Prancis, yang berdampak pada dibebaskannya Langobardi.

Pada tahun 1860–1861, Giuseppe Garibaldi memimpin kendali menuju penyatuan di Napoli dan Sisilia,[48] membolehkan pemerintah Sardinia yang dipimpin oleh Camillo Benso mendeklarasikan sebuah kerajaan Italia yang bersatu pada tanggal 17 Maret 1861. Pada tahun 1866, Viktor Imanuel II bersekutu dengan Prusia pada Perang Austria-Prusia, berperang dalam Perang Kemerdekaan Italia Ketiga yang membolehkan Italia mencaplok Venesia. Akhirnya, ketika Prancis yang sedang dalam Perang Prancis-Prusia pada 1870 mengabaikan garnisunnya di Roma, Wangsa Savoy sigap mengisi kekosongan keuasaan dengan mengambil-alih Negara Gereja.

Statuta Albertino Sardinia tahun 1848, diberlakukan meluas ke seluruh Kerajaan Italia pada tahun 1861, menyediakan kebebasan asasi, tetapi undang-undang elektoral mengecualikan golongan-golongan tak-berpunya dan tak-terdidik dari pemilihan umum. Pemerintah kerajaan baru mengambil tempat dalam suatu kerangka monarki konstitusional parlementer yang didominasi oleh kaum liberal. Pada tahun 1913, ketentuan usia hak pilih bagi laki-laki diterima. Ketika Italia Utara terindustrialisasi dengan cepat, wilayah Italia Selatan, dan perdesaan Utara masih belum terbangun, dan mengalami kelebihan penduduk, keadaan ini memaksa jutaan orang berhijrah, sementara Partai Sosialis Italia semakin menguat, menantang kemapanan kaum konservatif dan liberal-tradisional.

Sejak dua dasawarsa terakhir pada abad ke-19, Italia berkembang menjadi kuasa kolonial dengan memaksa Somalia, Eritrea, dan kemudian Libya dan Dodecanese untuk berada di bawah kekuasaannya.[49] Pada Perang Dunia I, Italia awalnya tak-memihak, tetapi pada tahun 1915 Italia menandatangani perjanjian rahasia, yaitu Traktat London, memasuki Entente Tiga dengan ketentuan akan menerima Trento, Trieste, Istria, dan Dalmasia dari Austria-Hungaria—juga beberapa bagian Kesultanan Utsmaniyah. Pada Perang Dunia I, lebih dari 650.000 serdadu Italia gugur[50] dan ekonomi mengalami keruntuhan. Di bawah beberapa perjanjian damai, yakni Traktat Saint-Germain-en-Laye (1919), Traktat Rapallo (1920), dan Traktat Roma (1924), Italia memperoleh sebagian besar wilayah terjanji, termasuk pelabuhan Hungaria Fiume, tetapi tidak Dalmasia (kecuali Zara), membolehkan para nasionalis mendefinisikan kejayaan ini sebagai "kejayaan terpotong".

Pergolakan setelah kehancuran akibat Perang Dunia I, diilhami oleh Revolusi Rusia, mengarah pada huru-hara dan kekacauan. Khawatir akan meletusnya revolusi sosialis, kaum liberal yang mapan mulai menyokong Partai Fasis Nasional yang dipimpin oleh Benito Mussolini. Pada bulan Oktober 1922 fasis mengupayakan sebuah kudeta ("Mars di Roma"), didukung oleh Raja Viktor Imanuel III. Beberapa tahun kemudian, Mussolini melarang semua partai politik dan mengekang kebebasan perseorangan, dengan kata lain dia memberlakukan kediktatoran.

Pada tahun 1935, Mussolini menyerang Ethiopia, yang menghasilkan pengucilan internasional, dan menyebabkan ditariknya keanggotaan Italia dari Liga Bangsa-Bangsa. Sebagai konsekuensinya, Italia bersekutu dengan NAZI Jerman, dan Kekaisaran Jepang, dan sangat mendukung Franco dalam Perang Saudara Spanyol. Pada tahun 1939, Italia menduduki Albania, sebuah protektorat de facto selama beberapa dasawarsa dan ikut serta dalam Perang Dunia II pada bulan Juni 1940 di pihak Blok Poros. Seperti Blitzkrieg, tindakan Hitler di Polandia, dan Prancis, Mussolini menginginkan kejayaan sesegera mungkin dalam menyerang Yunani pada bulan Oktober 1940, tetapi dipaksa untuk menerima kebuntuan yang memalukan setelah beberapa bulan lamanya. Pada saat yang sama, setelah menaklukkan Somaliland Britania dan sebagian Mesir, bangsa Italia melihat serangan balik Sekutu yang menyebabkan hilangnya kepemilikan mereka di Afrika.

Italia kemudian diserang oleh Sekutu pada bulan Juli 1943, yang berdampak pada limbungnya rezim Fasis dan jatuhnya Mussolini. Pada bulan September 1943, Italia menyerah. Negara ini masih menjadi medan perang bagi beberapa pertempuran berikutnya, karena Sekutu bergerak maju dari selatan ketika utara merupakan basis bagi fasis Italia, dan tentara NAZI Jerman, juga diperangi oleh gerakan resistensi Italia. Permusuhan berakhir pada tanggal 2 Mei 1945. Hampir setengah juga orang Italia (termasuk masyarakat sipil) tewas karena konflik[51] dan ekonomi Italia hancur lebur; pendapatan per kapita pada tahun 1944 adalah yang terendah sejak permulaan abad ke-20.[52]

Italia menjadi republik setelah suksesnya referendum konstitusi[53] yang diselenggarakan pada tanggal 2 Juni 1946, suatu hari yang kelak dirayakan sebagai Hari Republik. Hari itu juga menjadi kali pertama perempuan Italia diizinkan untuk menyalurkan suaranya.[54] Putera dari Viktor Imanuel III, yakni Umberto II, dipaksa untuk turun takhta dan dibuang. Konstitusi Republik disahkan pada tanggal 1 Januari 1948. Di bawah Perjanjian Perdamaian Paris 1947, sebagian besar Venezia Giulia terlepas ke genggaman Yugoslavia, dan setelah itu, Wilayah Bebas Trieste dibagi kepada kedua-dua negara.

Kekhawatiran para pemilik suara di Italia akan kemungkinan pengambilalihan kekuasaan oleh Komunis terbukti penting bagi hasil elektoral hak pilih universal pertama pada tanggal 18 April 1948, ketika Demokrat Kristen, di bawah kepemimpinan Alcide De Gasperi, meraih kemenangan limpasan. Sebagai akibatnya, pada tahun 1949 Italia menjadi anggota NATO. Rencana Marshall membantu memulihkan ekonomi Italia, yang sampai akhir dasawarsa 1960-an, menikmati periode pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, yang biasa disebut "Keajaiban Ekonomi". Pada tahun 1957, Italia merupakan anggota pendiri Komunitas Eropa (EEC), cikal bakal Uni Eropa (EU) pada tahun 1993.

Sejak akhir 1960-an sampai awal 1980-an, negara ini mengalami Periode Timah Panas, suatu periode yang dicirikan oleh krisis ekonomi (khususnya setelah krisis minyak 1973), konflik sosial yang meluas dan pembantaian teroris yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstremis oposisi dengan dugaan adanya keterlibatan intelijen Amerika Serikat.[55][56][57] Periode Timah Panas memuncak dalam pembunuhan pemimpin Demokrat Kristen, Aldo Moro, pada tahun 1978, dan dalam pembantaian di stasiun kereta api Bologna pada tahun 1980, di mana 85 orang tewas; peristiwa ini sangat memengaruhi seluruh Italia.

Pada dasawarsa 1980-an, untuk kali pertama sejak tahun 1945, dua pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri yang bukan berasal dari Demokrat Kristen: yang pertama liberal (Giovanni Spadolini), dan yang kedua sosialis (Bettino Craxi); tetapi Demokrat Kristen masih menjadi partai utama pemerintah. Pada masa pemerintahan Craxi, ekonomi terpulihkan, dan Italia menjadi bangsa industri terbesar kelima di dunia, mampu memasuki kelompok G7. Meskipun demikian, akibat dari kebijakannya, utang nasional Italia membengkak pada zaman Craxi, melampaui 100% dari PDB.

Pada awal dasawarsa 1990-an, Italia menghadapi tantangan yang signifikan, ketika pemilik suara - yang dikecewakan oleh kelumpuhan politik, utang publik besar-besaran, dan sistem korupsi yang meluas (dikenal sebagai Tangentopoli), yang terungkap oleh penyelidikan 'Tangan Bersih' – menuntut reformasi radikal. Skandal-skandal melibatkan semua partai besar, khususnya mereka yang ada dalam koalisi pemerintah: Demokrat Kristen, yang berkuasa selama hampir 50 tahun, menjalani beberapa krisis, dan bahkan sebenarnya bubar, terpecah menjadi beberapa faksi. Komunis menyusun ulang kekuatannya sebagai kekuatan Demokrasi Sosial. Pada dasawarsa 1990-an dan 2000-an, koalisi kanan-tengah (didominasi oleh raja media Silvio Berlusconi) dan kiri-tengah secara bergantian memerintah negara ini, yang memasuki periode kemandekan ekonomi yang berkepanjangan.

Italia terletak di Eropa Selatan dan terdiri dari Semenanjung Italia yang berbentuk sepatu bot, dan sejumlah pulau termasuk dua yang terbesar, Sisilia dan Sardinia. Italia terletak antara 35°LU, dan 47°LU, dan 6°BT, dan 19°BT.

Luas keseluruhan negara ini adalah 301.230 km², 294.020 km² di antaranya adalah daratan, dan 7.210 km² sisanya adalah perairan. Termasuk pulau-pulaunya, Italia memiliki total garis pantai, dan perbatasan sepanjang 7.600 km; yaitu di Laut Adriatik, Laut Ionia, Laut Tirenia (740 km), dan perbatasan dengan Prancis (488 km), Austria (430 km), Slovenia (232 km), dan Swiss (740 km); serta San Marino (39 km), dan Vatikan (3,2 km), kedua-duanya merupakan enklave.

Pegunungan Apennini membentuk tulang punggung semenanjung, dan Alpen membentuk perbatasan di utara, di mana titik tertinggi Italia terletak di Mont Blanc (4.810 m).[catatan 3] Sungai Po, yakni sungai terpanjang di Italia (652 km), mengalir dari Alpen di perbatasan barat dengan Prancis, dan melintasi Lembah Po menuju Laut Adriatik. Lima danau terbesar menurut ukurannya adalah:[58] Danau Garda (367,94 km²), Danau Maggiore (212,51 km², berbagi dengan Swiss), Danau Como (145,9 km²), Danau Trasimeno (124,29 km²), dan Danau Bolsena (113,55 km²).

Negara ini terletak di titik pertemuan Lempeng Eurasia dan Lempeng Afrika, menyebabkan banyaknya aktivitas gempa bumi dan gunung api. Terdapat 14 gunung berapi di Italia, empat di antaranya masih aktif: Gunung Etna (situs tradisional mitologi pandai besi Vulkanus), Stromboli, Vulcano, dan Vesuvius. Vesuvius adalah satu-satunya gunung berapi yang masih aktif di Benua Eropa dan yang paling terkenal dari bencana yang dihasilkannya, Pompeii dan Herculaneum. Beberapa pulau dan bukit telah terbentuk oleh karena aktivitas kegunungapian dan masih terdapat kaldera aktif besar, yaitu Campi Flegrei di sebelah utara-barat Napoli.

Meskipun negara ini meliputi Semenanjung Italia dan sebagian besar cekungan Alpen selatan, beberapa wilayah Italia melampaui cekungan Alpen dan beberapa pulau terletak di luar paparan benua Eurasia. Wilayah yang dimaksud adalah komune: Livigno, Sesto, San Candido, Dobbiaco (sebagian), Chiusaforte, Tarvisio, Curon Venosta (sebagian), yang kesemuanya merupakan bagian dari cekungan Donau, sementara Val di Lei meliputi sebagian cekungan Rhein, dan pulau Lampedusa, dan Lampione termasuk dalam paparan benua Afrika.

Setelah pertumbuhan industrinya yang cepat, Italia cukup lama berhadapan dengan masalah-masalah lingkungan. Setelah beberapa perbaikan, kini Italia menempati peringkat ke-84 di dunia untuk kelestarian ekologinya.[59] Taman nasional meliputi kira-kira lima persen wilayah negara ini.[60] Dalam dasawarsa terakhir, Italia telah menjadi salah satu produsen energi terbarukan terkemuka dunia, menempati peringkat terbesar ke-4 dunia dalam hal kapasitas energi surya terpasang,[61][62] dan pemilik kapasitas energi angin terbesar ke-6 di dunia pada tahun 2010.[63] Energi-energi terbarukan kini menyumbang kira-kira 12% konsumsi energi akhir, dan primer total di Italia, dengan sebaran sasaran masa depan sebesar 17% untuk tahun 2020.[64]

Meskipun demikian, pencemaran udara masih menjadi masalah yang buruk, khususnya di wilayah utara yang lebih terindustrialisasi, mencapai peringkat ke-10 dunia dalam hal emisi karbondioksida industri pada dasawarsa 1990-an.[65] Italia adalah produsen karbondioksida terbesar ke-12.[66][67] Kepadatan dan kemacetan lalu lintas di kawasan metropolitan terbesar terus saja menyebabkan rusaknya lingkungan dan mencuatnya isu-isu kesehatan, meskipun taraf kabut-asap telah diturunkan secara dramatis sejak dasawarsa 1970-an dan 1980-an, dan kehadiran kabut-asap menjadi fenomena yang semakin langka dan taraf sulfur dioksida menurun.[68]

Ada banyak batang air, dan pantai yang juga tercemari oleh kegiatan industri, dan pertanian, sementara oleh karena naiknya permukaan laut, Venesia rutin mengalami banjir dalam beberapa tahun terakhir ini. Limbah yang dibuang dari kegiatan industri tidak selalu memenuhi standar hukum, dan telah memicu dampak kesehatan permanen bagi penduduk di daerah-daerah yang terpengaruh, seperti dalam kasus Bencana Seveso. Negara ini juga mengoperasikan beberap reaktor nuklir pada tahun 1963 sampai 1990, tetapi setelah Bencana Chernobyl, dan referendum tahun 1987 program nuklir dihentikan, sebuah keputusan yang dijungkirbalikkan oleh pemerintah pada tahun 2008, yang merencanakan pembangunan sampai empat pusat pembangkit listrik tenaga nuklir, dengan teknologi Prancis. Ini pada gilirannya dihantam oleh sebuah referendum menyusul terjadinya bencana nuklir Fukushima Daiichi.[69] Penggundulan hutan, pembangunan gedung ilegal, dan kebijakan pengelolaan lahan yang buruk telah menyebabkan erosi yang signifikan di seluruh kawasan pegunungan di Italia, dan memicu bencana-bencana ekologis besar seperti banjir Waduk Vayon tahun 1963, Sarno tahun 1998,[70] dan tanah longsor Messina tahun 2009.

Iklim di Italia sangat beraneka ragam, ini dipengaruhi oleh bentuk semenanjung yang besar, dan membujur, dan sebagian besarnya bergunung-gunung. Di sebagian besar pedalaman utara, dan tengah, iklim merentang dari subtropis basah sampai kontinental basah, dan iklim lautan. Secara khusus, iklim di wilayah geografis Lembah Po adalah kontinental, dengan musim dingin yang keras, dan musim panas yang terik.[71][72] Wilayah pesisir Liguria, Toskana, dan sebagian besar Italia Selatan pada umumnya memenuhi stereotip iklim mediterania (klasifikasi iklim Köppen Csa). Kondisi di wilayah pesisir semenanjung bisa sangat berbeda dibandingkan daratan tinggi, dan lembah di pedalaman, khususnya pada musim dingin ketika daratan tinggi cenderung lebih dingin, lembap, dan sering kali bersalju. Kawasan pesisir memiliki musim dingin yang sedang, dan musim panas yang umumnya hangat, dan kering, meskipun lembah-lembah di daratan rendah bisa menjadi cukup terik pada musim panas. Suhu rata-rata musim dingin bervariasi dari 0 °C di Alpen sampai 12 °C di Sisilia, sedangkan pada musim panas suhu bervariasi dari 20 °C sampai 30 °C atau lebih.[73]

Italia telah menjadi republik parlementer kesatuan sejak tanggal 2 Juni 1946, ketika monarki dihapuskan oleh sebuah referendum konstitusi. Presiden Republik Italia (Presidente della Repubblica), sekarang Giorgio Napolitano sejak tahun 2006, merupakan kepala negara Italia. Presiden dipilih untuk mengemban amanah tunggal selama tujuh tahun oleh Parlemen Italia dalam sesi gabungan. Italia memiliki konstitusi demokratis tertulis, sebagai hasil karya Majelis Konstituante yang dibentuk oleh perwakilan dari semua kekuatan anti-fasis yang bersumbangsih bagi kekalahan NAZI, dan Fasis dalam perang saudara.[74]

Italia memiliki pemerintahan parlementer berdasarkan sistem pemungutan suara proporsional. Parlemen Italia merupakan parlemen bikameral sempurna: kedua-dua kamarnya, Dewan Perwakilan Rakyat (yang berapat di Palazzo Montecitorio), dan Senat Republik (yang berapat di Palazzo Madama), memiliki kekuatan yang sama. Perdana Menteri, resminya Presiden Dewan Menteri (Presidente del Consiglio dei Ministri), adalah kepala pemerintahan Italia. Perdana Menteri, dan kabinet diangkat oleh Presiden Republik, tetapi harus melalui pemungutan suara kepercayaan di dalam Parlemen untuk dapat bertugas.

Sementara fungsinya serupa dengan sebagian besar sistem parlementer lainnya, Perdana Menteri Italia memiliki otoritas yang lebih lemah daripada beberapa rekan sejawatnya. Perdana menteri tidak diberi kekuasaan untuk meminta pembubaran Parlemen atau memberhentikan menteri (yang justru menjadi hak prerogatif eksklusif Presiden Republik), dan harus menerima suara persetujuan dari Dewan Menteri—yang memegang kekuasaan eksekutif efektif—untuk menjalankan sebagian besar aktivitas politiknya.

Setelah berhentinya Silvio Berlusconi pada tanggal 12 November 2011, ekonom Mario Monti telah ditunjuk sebagai Perdana Menteri teknokratis. Empat partai politik terbesar di Italia adalah Rakyat Kebebasan, Partai Demokrat, Liga Utara, dan Italia dei Valori. Pada pemilihan umum 2008 empat partai ini meraih 590 dari 630 kursi yang tersedia dalam Dewan Perwakilan Rakyat, dan 308 dari 315 kursi yang tersedia dalam Senat Republik.

Sebagian besar kursi yang tersisa diraih oleh partai-partai kecil yang hanya ikut serta dalam pemilihan umum di sebagian wilayah Italia, misalnya Partai Rakyat Tirol Selatan, dan Gerakan untuk Otonomi. Meskipun demikian, selama tiga tahun terakhir, sebuah kubu yang juga disebut "Kutub Ketiga" mulai tumbuh, yakni gabungan Demokrat Kristen UDC dengan beberapa anggota parlemen yang tak sepakat yang berasal dari kabinet Berlusconi.

Kekhasan Parlemen Italia adalah bahwa sebagian perwakilan dialokasikan untuk warga negara Italia yang menetap di luar negeri: 12 Wakil Rakyat, dan 6 Senator dipilih dalam empat daerah pemilihan seberang lautan yang berbeda. Selain itu, Senat Italia juga dicirikan oleh adanya sedikit senator seumur hidup, yang diangkat oleh Presiden "atas jasa kepahlawanan yang luar biasa dalam bidang sosial, keilmuan, kesenian, atau kesusasteraan". Mantan Presiden Republik adalah senator seumur hidup ex officio (karena jabatannya).

Pada 22 Februari 2014, Matteo Renzi ditunjuk sebagai Perdana Menteri Italia,[75] ia menggantikan Enrico Letta. Mantan wali kota Florence ini menjadi perdana menteri termuda Italia yaitu dalam usia 39 tahun. Ia dilantik oleh Presien Giorgio Napolitano di istana kepresidenan Roma. Pada 31 Januari 2015, Matteo Renzi memilih Sergio Mattarella sebagai Presiden Italia yang ke-12, menggantikan Giorgio Napolitano.[76] Sebelumnya Mattarella adalah seorang hakim konstitusi dari Provinsi Sicilia.

Hukum dan peradilan pidana

Sistem peradilan Italia didasarkan pada hukum Romawi yang dimodifikasi oleh undang-undang Napoleon, dan statuta-statuta yang lebih baru. Mahkamah Agung Kasasi adalah pengadilan tertinggi di Italia, untuk perkara banding pidana maupun perdata. Mahkamah Konstitusi Italia (Corte Costituzionale) berperan pada penyelarasan undang-undang dengan konstitusi, dan merupakan terobosan baru setelah Perang Dunia II. Sejak kehadiran mereka pada pertengahan abad ke-19, kejahatan terorganisasi di Italia, dan organisasi kriminal telah menyusupi kehidupan sosial, dan ekonomi di banyak wilayah di Italia Selatan, yang paling parah adalah Mafia Sisilia, yang kemudian meluas ke beberapa negara lain, termasuk Amerika Serikat. Pendapatan mafia mungkin mencapai 9%[77][78] dari PDB Italia.[79]

Sebuah laporan dari tahun 2009 mengidentifikasi 610 komune dengan kehadiran mafia yang begitu kuat, di mana 13 juta orang Italia menetap, dan 14,6% dari PDB Italia dihasilkan.[80][81] 'Ndrangheta dari Calabria, kini mungkin menjadi sindikat kejahatan yang paling kuat di Italia, menyumbang 3% PDB negara.[82] Meskipun demikian, dengan angka 0,013 untuk setiap 1.000 orang, Italia hanya menempati peringkat ke-47 tertinggi dalam hal jumlah pembunuhan[83] (dalam kelompok yang terdiri dari 62 negara), dan peringkat ke-43 tertinggi dalam hal banyaknya pemerkosaan untuk setiap 1.000 orang di dunia (dalam kelompok yang terdiri dari 65 negara), gambaran yang relatif rendah untuk ukuran negara maju.

Italia adalah anggota pendiri Komunitas Eropa, kini Uni Eropa (EU), dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Italia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak tahun 1955, dan Italia juga adalah anggota, dan pendukung kuat sejumlah organisasi internasional lainnya, seperti Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD), GATT/Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Majelis Eropa, dan Inisiatif Eropa Tengah. Italia memegang kepemimpinan bergilir di beberapa organisasi internasional, di antaranya Konferensi untuk Keamanan, dan Kerja sama di Eropa (CSCE), pendahulu OSCE, pada tahun 1994; G8; dan Uni Eropa pada tahun 2009, dan dari Juli sampai Desember 2003.

Italia sangat mendukung politik internasional multilateral, memajukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan aktivitas keamanan international. Italia mengirimkan pasukannya untuk mendukung misi pemelihara perdamaian PBB di Somalia, Mozambik, dan East Timor, dan dan menyediakan dukungan bagi operasi NATO, dan PBB di Bosnia, Kosovo, dan Albania. Italia mengirimkan lebih dari 2.000 pasukan di Afghanistan untuk mendukung Operation Enduring Freedom (OEF) sejak bulan Februari 2003. Italia masih mendukung upaya-upaya internasional untuk membangun kembali, dan menstabilkan Irak, tetapi Italia telah menarik kontingen militernya yang terdiri dari 3,200 serdadu pada bulan November 2006, dan hanya mempertahankan petugas kemanusiaan, dan personel sipil lainnya. Pada bulan Agustus 2006 Italia mengirimkan kira-kira 2.450 serdadunya ke Lebanon untuk misi perdamaian UNIFIL.[84]

Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Polisi Militer Italia seluruhnya bagian dari Angkatan Bersenjata Italia, di bawah komando Dewan Pertahanan Agung, yang dipimpin oleh Presiden Republik Italia. Sejak tahun 2005, pelayanan militer sepenuhnya menjadi suka rela.[85] Pada tahun 2010, militer Italia memiliki 293.202 personel aktif,[86] 114.778 orang di antaranya sebagai Polisi Militer.[87] Belanja total militer Italia pada tahun 2010 menempati peringkat ke-10 di dunia, pada angka US$ 35,8 miliar, atau sama dengan 1,7% dari PDB nasional. Sebagai bagian dari strategi berbagi nuklir NATO Italia juga menjadi lokasi bagi 90 senjata nuklir Amerika Serikat, yang bertempat di Pangkalan Udara Ghedi, dan Pangkalan Udara Aviano.[88]

Angkatan Darat Italia memiliki personel sebanyak 109.703 orang pada tahun 2008. Kendaraan tempurnya yang paling dikenal adalah kendaraan tempur infanteri Dardo, penghancur tank Centauro, dan tank Ariete, dan di antara pesawat udaranya adalah helikopter serang Mangusta, baru-baru ini digunakan dalam misi PBB. Angkatan Darat Italia juga memiliki banyak Leopard 1, dan pengangkut personel lapis baja M113.

Angkatan Laut Italia pada tahun 2008 memiliki 35.200 personel aktif dengan 85 kapal yang ditugaskan, dan 123 pesawat udara.[89] Angkatan Laut Italia kini memperlengkapi diri dengan kapal induk yang lebih besar, (Cavour), kapal perusak, kapal selam, dan fregat serbaguna. Pada zaman modern, Angkatan Laut Italia, yang menjadi anggota NATO, telah ambil bagian dalam banyak operasi koalisi pemeliharaan perdamaian di seluruh dunia.

Angkatan Udara Italia pada tahun 2008 memiliki 43.882 personel aktif, dan mengoperasikan 585 pesawat udara, termasuk 219 jet tempur, dan 114 helikopter. Sebagai pengganti untuk pesawat pencegat yang disewakan, Panavia Tornado ADV, Angkatan Udara Italia telah menyewa 30 F-16A Blok 15 ADF, dan empat F-16B Blok 10 Fighting Falcons, dengan pilihan lebih banyak lagi. Tahun-tahun berikutnya juga akan menyaksikan pengenalan 121 Eurofighter Typhoons EF2000, yang akan menggantikan F-16 Fighting Falcons. Perbaruan berikutnya yang mungkin adalah Tornado IDS/IDT, dan AMX International AMX. Kemampuan angkut dijamin oleh 22 pesawat C-130J, dan Aeritalia G.222 yang 12 di antaranya digantikan oleh varian baru G.222 yang disebut C-27J Spartan.

Sebuah korps militer yang otonom, Polisi Militer Italia merupakan polisi militer yang bertugas menjalankan fungsi kepolisian di lingkungan militer, dan penduduk sipil, selain kekuatan kepolisian lainnya di Italia. Sementara cabang-cabang yang berbeda dari Polisi Militer Italia melapor kepada kementerian-kementrian terpisah untuk tiap-tiap fungsi individual mereka, korps ini melapor kepada Kementerian Dalam Negeri ketika memelihara keamanan, dan ketertiban umum.[90]

Italia dibagi menjadi 20 region, lima di antaranya berstatus otonom khusus yang membolehkan mereka memberlakukan legislasi menyangkut beberapa urusan lokal mereka. Negara ini kemudian dibagi lagi menjadi 110 provinsi, dan 8.100 komune. Hanya Region Lembah Aosta yang memiliki satu provinsi. Terdapat juga 15 kota metropolitan (città metropolitane), didirikan pada tahun 2009, tetapi pembagian wilayah ini masih belum berjalan.

Italia memiliki ekonomi pasar yang dicirikan oleh PDB per kapita yang tinggi, dan angka pengangguran yang rendah. Pada tahun 2010, Italia adalah ekonomi terbesar ke-8 di dunia, dan terbesar ke-4 di Eropa dalam hal PDB nominal,[91] dan ekonomi terbesar ke-10 di dunia, dan terbesar ke-5 di Eropa dalam hal keseimbangan kemampuan berbelanja.[92] Italia adalah anggota pendiri G8, zona Euro, dan OECD.

Setelah Perang Dunia II, Italia bertransformasi dengan cepat dari ekonomi yang mengandalkan pertanian menjadi salah satu negara yang paling terindustrialisasi,[93] dan negara terkemuka dalam hal perdagangan internasional. Italia adalah negara maju, dengan kualitas hidup tertinggi ke-8 di dunia pada tahun 2005,[94] dan Indeks Pembangunan Manusia ke-24 pada tahun yang sama. Meskipun adanya krisis ekonomi global baru-baru ini, PDB per kapita (keseimbangan kemampuan berbelanja) Italia masih dekat dengan rata-rata Uni Eropa,[95] sementara angka pengangguran (8,5%) sebagai yang terendah di Uni Eropa.[96] Negara ini dikenal baik atas sektor ekonomi bisnis yang inovatif, dan berpengaruh,[97] atas sektor pertanian yang berkarakter industrial, dan berdaya saing[97] (Italia adalah penghasil anggur terbesar di dunia),[98], dan atas desain busana, peralatan, industri, otomobil bermutu tinggi, dan kreatif.[97]

Menurut statistik IMF tahun 2010 distribusi sektoral PDB pada tahun 2010 didominasi oleh sektor jasa sebesar 73,3%; diikuti oleh industri sebesar 24,9%; dan pertanian sebesar 1,8%.

Italia memiliki sejumlah kecil perusahaan multinasional global dibandingkan ekonomi-ekonomi lain yang seukuran, tetapi terdapat sejumlah besar Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang terhimpun di beberapa distrik industri, dan menjadi tulang punggung industri Italia. UKM ini menghasilkan sektor manufaktur yang sering kali berfokus pada ekspor pasar ceruk, dan produk-produk mewah, yang jika pada satu sisi kurang mampu bersaing pada kuantitas itu, maka sisi lain lebih mampu menghadapi persaingan dari Cina, dan ekonomi-ekonomi Asia yang sedang tumbuh, yang berbasis ongkos buruh murah, dengan produk bermutu tinggi.[99]

Negara ini menjadi eksportir terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2009.[100] Pertalian dagang terdekat Italia adalah dengan negara-negara lain di Uni Eropa, yang menyumbangkan kira-kira 59% keseluruhan perdagangannya. Mitra-mitra dagang Uni Eropa terbesar, dalam hal proporsi pasar, adalah Jerman (12,9%), Prancis (11,4%), dan Spanyol (7,4%).[101] Pamungkas, pariwisata adalah salah satu sektor yang menguntungkan, dan tercepat tumbuh bagi ekonomi nasional: dengan 43,6 juta wisatawan internasional yang tiba, dan penerimaan total ditaksir sebesar $38,8 juta pada tahun 2010, Italia adalah negara tersering dikunjungi ke-5, dan peraih pariwisata tertinggi di dunia.[102]

Meskipun terdapat capaian-capaian penting ini, ekonomi Italia kini menderita banyak masalah. Setelah pertumbuhan PDB yang kuat pada kisaran 5–6% per tahun sejak dasawarsa 1950-an sampai awal dasawarsa 1970-an,[103] dan perlambatan progresif pada dasawarsa 1980-an, dan 1990-an, kinerja pertumbuhan tahunan rata-rata pada dasawarsa terbaru adalah cukup buruk pada angka 1,23% dibandingkan dengan rata-rata laju pertumbuhan tahunan Uni Eropa sebesar 2,28%.[104] Kemandekan pertumbuhan ekonomi, dan upaya-upaya politik untuk membangkitkannya kembali dengan belanja pemerintah besar-besaran sejak dasawarsa 1980-an ke depan, sebenarnya justru menggelembungkan utang publik yang cukup parah. Menurut badan statistik Uni Eropa, Eurostat, utang publik Italia berada pada angka 116% dari PDB pada tahun 2010, menempati peringkat rasio utang terbesar ke-2 setelah Yunani (sebesar 126,8%).[105]

Tetapi, bongkahan terbesar utang publik Italia dimiliki oleh subjek-subjek nasional, suatu perbedaan besar antara Italia, dan Yunani.[106] Selain itu, standar kehidupan Italia memiliki kesenjangan utara-selatan yang cukup signifikan. Rata-rata PDB per kapita di utara jauh melebihi rata-rata Uni Eropa, sedangkan banyak region di Italia Selatan berada jauh di bawahnya.[107] Italia sering kali dijuluki orang sakit dari Eropa,[108][109] dicirikan oleh kemandekan ekonomi, kelabilan politik, dan masalah-masalah sertaan program-program reformasi.

Lebih spesifiknya, Italia menderita kelemahan struktural karena bentuk geografinya, kekurangan bahan baku, dan minimnya sumber energi: pada tahun 2006 negara ini mengimpor lebih dari 86% dari total konsumsi energinya (99,7% bahan bakar padat; 92,5% minyak; 91,2% gas alam; dan 15% listrik).[110][111] Ekonomi Italia diperlemah oleh minimnya pembangunan infrastruktur, reformasi pasar, dan investasi penelitian, dan juga tingginya defisit publik.[97] Dalam hal Indeks Kebebasan Ekonomi tahun 2008, negara ini menempati peringkat ke-64 di dunia, dan ke-29 di Eropa, yang terendah di Zona Euro. Italia masih menerima bantuan pembangunan dari Uni Eropa setiap tahun. Antara tahun 2000, dan 2006, Italia menerima €27,4 miliar dari Uni Eropa.[112]

Negara ini memiliki birokrasi pelayanan publik yang tidak efisien, perlindungan hak milik yang buruk, korupsi yang tinggi, pajak yang besar, dan belanja publik yang mencapai setengah PDB nasional.[113] Selain itu, data terbaru menunjukkan bahwa belanja Italia untuk penelitian dan pengembangan pada tahun 2006 sama dengan 1,14% PDB, atau di bawah rata-rata Uni Eropa sebesar 1,84%, dan sasaran Strategi Lisboa yang menganjurkan 3% porsi PDB untuk kegiatan penelitian, dan pengembangan.[114] Menurut Confesercenti, sebuah perhimpunan bisnis utama di Italia, kejahatan terorganisasi di Italia mewakili "segmen terbesar ekonomi Italia", mencapai €90 miliar penerimaan atau 7% dari PDB Italia.[115]

Pada tahun 2004 sektor transportasi di Italia menghasilkan pendapatan sebesar 119,4 miliar euro, mempekerjakan 935.700 orang di 153.700 perusahaan. Tentang jejaring jalan nasional, pada tahun 2002 terdapat 668.721 kilometer jalan layak pakai di Italia, termasuk 6.487 kilometer jalan bebas hambatan terkendali, milik negara tetapi diurus oleh perusahaan swasta Atlantia. Pada tahun 2005, kira-kira 34.667.000 mobil penumpang (590 mobil per 1.000 orang), dan 4.015.000 mobil barang melintas di jejaring jalan nasional.[119]

Jejaring rel kereta nasional, milik negara, dan diurus oleh Ferrovie dello Stato, pada tahun 2003 dari keseluruhan 16.287 kilometer, 69 persen di antaranya telah dielektrifikasi, dan 4.937 lokomotif, dan gerbong melintas di atasnya. Jejaring jalur air nasional di pedalaman meliputi 1.477 kilometer sungai, dan kanal yang dapat dilalui pada tahun 2002. Pada tahun 2004 terdapat hampir 30 bandar udara utama (termasuk dua penghubung Bandar Udara Internasional Malpensa di Milan, dan Bandar Udara Internasional Leonardo da Vinci di Roma), dan 43 pelabuhan utama (termasuk pelabuhan Genoa, yang terbesar di Italia, dan terbesar kedua di Laut Tengah). Pada tahun 2005 Italia memelihara armada udara sipil kira-kira sebanyak 389.000 unit, dan armada niaga sebanyak 581 bahtera.[119]

Penduduk Italia sebagian besar beragama, dan berbahasa sama namun dengan budaya, ekonomi, dan politik yang beragam. Italia memiliki kepadatan penduduk terbesar kelima di Eropa dengan 196 penduduk per kilometer persegi. Kelompok minoritas penduduk asli kecil jumlahnya.

Italia memiliki 60.626.442 penduduk menurut catatan munisipal (Anagrafe) pada 1 Januari 2011.[120] Kepadatannya, sebesar 201 penduduk per kilometer persegi, adalah lebih padat daripada sebagian besar negara-negara di Eropa Barat. Tetapi sebaran penduduk tidak begitu merata. Wilayah yang paling padat adalah Lembah Po (mencapai hampir setengah populasi nasional), dan kawasan metropolitan Roma, dan Napoli, sementara wilayah-wilayah yang luas seperti daratan tinggi Alpen, dan Apenina, Plato Basilicata, dan Pulau Sardinia adalah wilayah yang jarang penduduk.

Populasi Italia hampir menjadi dua kali lipat pada abad ke-20, tetapi pola pertumbuhannya sangat tidak seragam karena adanya migrasi besar-besaran dari Selatan yang berciri perdesaan ke Utara yang berciri industri, suatu gejala yang terjadi sebagai akibat dari keajaiban ekonomi Italia pada dasawarsa 1950-an sampai 1960-an. Selain itu, setelah berabad-abad emigrasi bersih, dari dasawarsa 1980-an Italia telah mengalami imigrasi besar-besaran untuk kali pertama dalam sejarah modern. Menurut Pemerintah Italia, terdapat 4.570.317 warga asing di Italia pada bulan Januari 2011.[121]

Angka kesuburan, dan angka kelahiran yang tinggi berlangsung lama sampai dasawarsa 1970-an, setelah itu kedua-duanya mulai menurun secara dramatis, berdampak pada penuaan populasi secara cepat. Pada akhir dasawarsa 2000-an, satu dari lima orang Italia berumur lebih dari 65 tahun.[122] Tetapi, dengan adanya imigrasi yang cukup massif dalam dua dasawarsa terbaru, beberapa tahun belakangan ini Italia mengalami pertumbuhan angka kelahiran yang signifikan.[123] Angka kesuburan total telah menaik drastis dari 1,18 anak per perempuan pada tahun 1995 menjadi 1,41 per perempuan pada tahun 2008.[124] Angka kesuburan total diharapkan mencapai 1,6 - 1,8 pada tahun 2030.[125]

Italia mengalami emigrasi massal sejak akhir abad ke-19 sampai dasawarsa 1960-an. Pada periode 1898-1914, tahun-tahun puncak diaspora Italia, hampir 750.000 orang Italia beremigrasi setiap tahun.[126] Diaspora ini melibatkan lebih dari 25 juta orang Italia, dan dianggap sebagai migrasi massal terbesar masa kini.[127] Hasilnya, lebih dari 4,1 juta orang yang lahir di Italia kini menetap di luar negeri,[128] sementara tidak kurang dari 60 juta orang bermoyang penuh atau sebagian Italia menetap di luar Italia, terutama di Argentina, Brasil, Amerika Serikat, Australia, dan Eropa Utara.[129][130][131][132][133][134][135][136]

Keajaiban ekonomi pascaperang, mengakhiri dasawarsa panjang kemiskinan, dan emigrasi, termasuk perubahan sosial besar-besaran seperti angka kelahiran yang rendah, populasi yang menua, dan dampaknya tenaga kerja yang menyusut. Di bawah suasana sedemikian, mulai dari penghujung dasawarsa 1970-an, Italia mulai menerima aliran masuk imigran dari luar negeri. Gambaran saat ini kira-kira 4,6 juta warga asing,[137] kira-kira 7,5% keseluruhan populasi, termasuk lebih dari setengah juta anak-anak lahir di Italia bagi kaum imigran generasi kedua, tetapi tidak meliputi bangsa asing yang secara bertahap memohon kewarganegaraan Italia; ini berlaku bagi 53.696 orang pada tahun 2008.[138]

Gambaran resmi juga tidak menyajikan imigran ilegal, yang jumlahnya sangat sulit ditentukan; mereka ditaksir tidak kurang dari 670.000 orang.[139] Sejak runtuhnya Tembok Berlin dan, yang terbaru, perluasan Uni Eropa 2004, dan 2007, gelombang utama migrasi berasal dari negara-negara bekas sosialis Eropa Timur (khususnya Rumania, Albania, Ukraina, dan Polandia). Wilayah imigrasi terpenting kedua ke Italia adalah Afrika Utara (khususnya, Maroko, Mesir, dan Tunisia), dengan ketibaan yang semakin bertambah sebagai akibat dari kebangkitan dunia Arab. Lebih jauh lagi, dalam tahun-tahun belakangan ini, telah tercatat aliran migrasi yang semakin membanyak dari Timur Jauh (terutama, Tiongkok,[140] dan Filipina), dan Amerika Latin (Ekuador, Peru).

Kini, kira-kira satu juta orang Rumania (atau 10 persen dari mereka adalah orang Rom[141]) terdaftar secara resmi sebagai orang yang menetap di Italia, mewakili negara asal yang paling penting, diikuti oleh orang Albania, dan Maroko, masing-masing sebanyak 500.000 jiwa. Jumlah orang Rumania yang tidak terdaftar sangat sulit diduga, tetapi Jejaring Pelaporan Penyelidikan Balkan menduga bahwa pada tahun 2007 mungkin terdapat setengah juta atau lebih.[142][catatan 5] Secara keseluruhan, pada akhir dasawarsa 2000-an populasi Italia kelahiran luar negeri berasal dari: Eropa (54%), Afrika (22%), Asia (16%), Amerika (8%), dan Oseania (0,06%). Sebaran imigran tidaklah merata di Italia: 87% imigran menetap di bagian utara, dan tengah negara ini (kawasan ekonomi termaju), sementara hanya 13% menetap di paro selatan semenanjung.

Sekunder, dipertuturkan atau dipahami secara luas.

Dipahami oleh beberapa kalangan oleh sebab bekas jajahan.

Bahasa resmi Italia adalah bahasa Italia. Situs web Ethnologue menduga bahwa terdapat kira-kira 55 juta penutur bahasa ini di Italia, dan 6,7 juta di luar negeri.[144] Bagaimanapun, 120 sampai 150 juta orang menggunakan bahasa Italia sebagai bahasa kedua atau bahasa kultural, di seluruh dunia.[145]

Bahasa Italia, yang diadopsi oleh negara setelah Penyatuan Italia, adalah didasarkan pada bahasa Toskana dialek Firenze, dan merupakan bahasa pertengahan antara bahasa-bahasa Italo-Dalmasia, dan bahasa-bahasa Gallo-Roman. Perkembangannya juga dipengaruhi oleh bahasa-bahasa Jermanik pada Periode Migrasi.

Italia memiliki banyak dialek yang dipertuturkan di seluruh wilayah Italia, dan beberapa orang Italia tidak mampu berbahasa Italia sama sekali.[146] Meskipun demikian, pembinaan sistem pendidikan nasional telah menurunkan variasi bahasa lisan di Italia. Pembakuan diperluas pada dasawarsa 1950-an sampai 1960-an, keadaan ini turut dipermudah oleh pertumbuhan ekonomi, dan bermunculannya media massa, dan televisi (lembaga penyiaran milik negara RAI membantu pembakuan bahasa Italia).

Beberapa kelompok linguistik diakui oleh hukum,[147] dan sejumlah bahasa minoritas memiliki status sub-resmi (co-official) di beberapa daerah di Italia. Bahasa Prancis juga memperoleh status sub-resmi di Lembah Aosta—meskipun pada kenyataannya bahasa Arpitan lebih lazim dipertuturkan di sana. Seperti di beberapa bagian provinsi itu bahasa Jerman, dan bahasa Ladin memiliki status yang sama di provinsi Tirol Selatan, dan di beberapa bagian Trentino. Bahasa Slovenia diakui secara resmi di Provinsi Trieste, Provinsi Gorizia, dan Provinsi Udine di Friuli–Venezia Giulia.

Di region-region ini dokumen resmi disajikan dwibahasa (tribahasa di komunitas Ladin), atau disediakan atas dasar permintaan dalam bahasa Italia maupun bahasa sub-resmi. Markah lalu lintas juga disajikan multibahasa, kecuali di Lembah Aosta – di mana dengan perkecualian Aosta sendiri yang mempertahankan bentuk Latinnya dalam bahasa Italia (seperti juga dalam bahasa Inggris) – toponimi Prancis pada umumnya digunakan, upaya-upaya untuk mengitaliakan mereka pada periode Fasis telah ditinggalkan. Pendidikan dimungkinkan untuk diselenggarakan dalam bahasa minoritas yang digunakan di wilayah sekolah itu berada.

Meskipun Katolik Roma adalah agama mayoritas (85% kelahiran di Italia umumnya beragama Katholik), ada beberapa komunitas yang merupakan bagian Gereja Protestan, dan juga Bené Roma yang telah menjalankan Judaisme di Italia selama ribuan tahun. Dan ada juga komunitas imigran Muslim (lihat: Islam di Italia).

Katolik Roma sejauh ini merupakan agama terbesar di Italia, meskipun Katolikisme tidak lagi menjadi agama negara. Proporsi orang Italia yang mengaku sebagai pemeluk Katolik Roma adalah sebesar 87,8%,[149] meskipun hanya sepertiga darinya mengaku sebagai jemaat aktif (36,8%). Sebagian besar orang Italia percaya akan Tuhan, atau sebentuk kuasa kehidupan rohani. Menurut survei Eurobarometer pada tahun 2005:[150] 74% warga Italia merespons bahwa 'mereka percaya akan adanya Tuhan', 16% menjawab bahwa 'mereka percaya bahwa ada beberapa macam roh atau kuasa yang hidup', dan 6% menjawab bahwa 'mereka tidak percaya akan adanya roh, Tuhan, atau kuasa yang hidup'.

Gereja Katolik Italia adalah bagian dari Gereja Katolik Roma yang global, di bawah kepemimpinan spiritual Paus, kuria di Roma, dan Konferensi Keuskupan Italia. Selain Italia, dua negara berdaulat lainnya termasuk dalam keuskupan berbasis-Italia, enklave San Marino, dan Vatikan. Terdapat 225 keuskupan di dalam Gereja Katolik Italia.

Italia kaya akan kebudayaan Katolik, khususnya ada banyak santo, martir, dan paus yang berasal dari Italia. Katolik Roma adalah agama, dan denominasi terbesar di Italia, dengan kira-kira 87,8% orang Italia mengaku sebagai Katolik. Italia adalah juga rumah bagi mayoritas kardinal dunia,[151] dan merupakan negara dengan jumlah terbanyak gereja Katolik Roma per kapita.[152]

Meskipun denominasi Kristen utama di Italia adalah Katolik Roma, terdapat sejumlah minoritas yang signifikan, yaitu Waldens, Ortodoks Timur, dan gereja-gereja Kristen lainnya. Pada abad ke-20, Gereja Pentakosta, Evangelikalisme non-denominasional, merupakan gereja Protestan dengan pertumbuhan tercepat, juga Saksi-Saksi Yehuwa, dan Mormonisme. Sejak dasawarsa 1980-an, Imigrasi dari Afrika Sub-Sahara telah memperbanyak jemaat Baptis, Anglikan, Pentakosta, dan Injili di Italia, sementara imigran dari Eropa Timur telah merintis komunitas Ortodoks Timur.

Pada permulaan abad ke-21, terdapat lebih dari 700.000 penganut Kristen Ortodoks Timur di Italia, termasuk 180.000 Ortodoks Yunani,[155] 550.000 penganut Pentakosta, dan penganut Injili (0,8%), yang 400.000 di antaranya anggota Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah, 235.685 Saksi-Saksi Yehuwa (0,4%),[156] 30.000 pengikut Waldens,[157] 25.000 jemaat Advent Hari Ketujuh, 22.000 jemaat Mormon, 15.000 jemaat Baptis (ditambah sekitar 5.000 jemaat Baptis Bebas), 7.000 jemaat Lutheran, 4.000 jemaat Metodis (berafiliasi dengan Gereja Waldens).[158]

Salah satu keyakinan keagamaan yang telah lama mapan di Italia adalah Agama Yahudi, orang Yahudi telah hadir di Romawi Kuno sebelum lahirnya Kristus. Italia telah menyaksikan banyak orang Yahudi-Italia yang berpengaruh, misalnya Shabbethai Donnolo (wafat pada tahun 982), perdana menteri Luigi Luzzatti, yang menjabat pada tahun 1910, dan Ernesto Nathan, wali kota terkemuka Roma sejak tahun 1907 sampai 1913. Pada saat Holokaus, Italia menerima banyak pengungsi Yahudi dari Jerman NAZI. Meskipun demikian, dengan didirikannya negara boneka Republik Sosial Italia yang didukung NAZI, kira-kira 15% orang Yahudi-Italia terbunuh, meskipun pemerintah Fasis menolak mendeportasi Yahudi ke kem-kem kematian NAZI. Peristiwa ini, bersama-sama dengan emigrasi sebelum, dan setelah Perang Dunia II, telah menyisakan komunitas kecil Yahudi yang hanya kira-kira 45.000 orang di Italia pada saat ini.

Membesarnya imigrasi telah disertai oleh bertambahnya keyakinan non-Kristen. Pada tahun 2009, terdapat 1,0 juta Muslim di Italia[159] membentuk 1,6 persen populasi, meskipun hanya 50.000 orang yang berkewarganegaraan Italia. Pihak independen menaksir jumlah populasi Muslim di Italia mulai dari 0,8 juta[160] sampai 1,5 juta.[161] Terdapat lebih dari 200.000 pengikut keyakinan yang berasal dari anakbenua India dengan kira-kira 70.000 Sikh dengan 22 gurdwara di seluruh wilayah Italia,[162] 70.000 Hindu, dan 50.000 Buddhis.[163] Terdapat kira-kira 4.900 penganut Baha'i di Italia pada tahun 2005.[164]

Pendidikan di Italia adalah gratis, dan wajib bagi penduduk yang berusia 6 sampai 16 tahun,[166] dan terdiri dari lima jenjang: taman kanak-kanak (scuola dell'infanzia), sekolah dasar (scuola primaria), sekolah menengah pertama (scuola secondaria di primo grado), sekolah menengah atas (scuola secondaria di secondo grado), dan universitas (università).[167]

Italia menjadi rumah bagi beraneka jenis universitas, kolese, dan akademi. Didirikan pada tahun 1088, Universitas Bologna adalah salah satu universitas tertua di dunia.[168] Pada tahun 2009, Universitas Bologna, menurut The Times, adalah satu-satunya kolese Italia yang masuk dalam 200 Universitas Dunia. Universitas Komersial Luigi Bocconi di Kota Milan dimasukkan ke dalam 20 sekolah bisnis terbaik di dunia oleh pemeringkat internasional The Wall Street Journal, khususnya untuk program MBA, yang pada tahun 2007 menempati peringkat ke-17 dunia dalam prioritas perekrutan alumni oleh perusahaan-perusahaan multinasional utama.[169] Bocconi juga ditempatkan oleh Forbes sebagai yang terbaik di dunia dalam kategori khusus Nilai untuk Uang.[170] Pada bulan Mei 2008, Bocconi mengambil-alih beberapa sekolah bisnis terbaik dunia dalam peringkat pendidikan eksekutif Financial Times, mencapai peringkat ke-5 di Eropa, dan ke-15 di dunia.[171]

Universitas, dan politeknik terbaik lainnya adalah Politeknik Torino, Politeknik Milano (yang pada tahun 2011 menempati peringkat ke-48 universitas teknik terbaik di dunia menurut Peringkat Universitas Dunia THE-QS.[172]), Universitas Roma La Sapienza (yang pada tahun 2005 menjadi universitas terbaik ke-33 di Eropa,[173] and ranks amongst Europe's 50 and the world's 150 best colleges[174]), dan Universitas Milano (yang kegiatan penelitian, dan pengajarannya telah dikembangkan selama bertahun-tahun, dan telah menerima pengakuan penting internasional. Universitas ini adalah satu-satunya universitas Italia yang menganggotai Liga Universitas Penelitian Eropa (LERU), sebuah kelompok bergengsi dari 20 universitas intensif-penelitian di Eropa. Universitas ini juga menempati peringkat: ke-1 di Italia, dan ke-7 di Eropa (Peringkat Leiden – Universitas Leiden).

Menurut Indikator Sains Nasional (1981–2002), sebuah basis data yang dihasilkan oleh Kelompok Jasa Penelitian yang memuat daftar keluaran, dan statistik kutipan untuk lebih dari 90 negara, Italia memiliki keluaran publikasi ilmiah di atas rata-rata (dalam hal jumlah makalah tertulis yang melibatkan paling sedikit satu penulis berasal dari Italia) dalam bidang astronomi (9,75% makalah dunia), matematika (5,51% makalah dunia), ilmu komputer, neurosains, dan fisika; yang terendah, tetapi masih di atas rata-rata dunia, keluaran dalam hal jumlah makalah yang dihasilkan terekam dalam ilmu sosial, psikologi, dan psikiatri, dan ekonomi, dan bisnis.[175]

Italia menjalankan sistem pelayanan kesehatan umum semesta sejak tahun 1978.[176] Meskipun demikian, pelayanan kesehatan disediakan bagi semua warga negara, dan penduduk oleh suatu sistem campuran umum-swasta. Bagian umum adalah Servizio Sanitario Nazionale, yang dibentuk di bawah Kementerian Kesehatan, dan diserahkan untuk diurus oleh pemerintahan region. Belanja pelayanan kesehatan di Italia melebihi 9,0% PDB nasional pada tahun 2008, sedikit di atas rata-rata negara OECD, yakni 8,9%.[177] Bagaimanapun, Italia menempati peringkat ke-2 terbaik di dunia dalam hal sistem pelayanan kesehatan,[176][178] dan menempati peringkat ke-3 dunia dalam hal kinerja pelayanan kesehatan.[179] Italia mencapai angka harapan hidup tertinggi ke-12 di dunia pada tahun 2010,[180] sementara itu, seperti di banyak negara Barat lainnya, Italia menyaksikan kenaikan proporsi orang yang mengalami kelebihan bobot badan, dan obesitas, dengan 34,2% orang Italia yang melapor mengalami kelebihan bobot badan, dan 9,8% mengalami obesitas.[181] Proporsi perokok harian adalah 22% pada tahun 2008.[182] Merokok di tempat-tempat umum termasuk bar, restoran, klub malam, dan perkantoran telah dibatasi hanya bagi ruangan yang berventilasi sejak tahun 2005.[183]

Italia tidak berwujud sebagai negara tunggal sampai penyatuan negara ini pada tahun 1861. Oleh karena penyatuan yang cukup baru ini, dan otonomi historis tiap-tiap region yang membentuk Semenanjung Italia, ada banyak tradisi, dan adat yang kini diakui sebagai milik Italia dengan jelas dapat dikenali berdasarkan region asal. Meskipun adanya perbedaan politik, dan sosial di region-region ini, sumbangsih Italia bagi warisan budaya, dan sejarah Eropa, dan dunia masih saja besar. Italia adalah rumah bagi sejumlah besar Situs Warisan Dunia UNESCO (saat ini 47 buah), dan kaya akan perbendaharaan seni, budaya, dan sastra dari banyak periode yang berbeda. Negara ini memengaruhi banyak budaya dunia, juga karena ada banyak orang Italia yang beremigrasi ke tempat lain pada masa Diaspora Italia. Selain itu, negara ini memiliki kira-kira 100.000 monumen dalam banyak rupa (museum, istana, bangunan, arca, gereja, galeria seni, vila, air mancur, gedung-gedung bersejarah, dan peninggalan arkeologis).[184]

Italia memiliki gaya arsitektur yang beraneka rupa, dan jenis, yang tidak dapat dibedakan hanya atas dasar periode, tetapi juga region, karena Italia masih berupa kumpulan negara-kota sampai tahun 1861. Meskipun demikian, keadaan ini telah menciptakan desain arsitektur yang sangat beragam, dan terkadang saling bersinergi. Italia dikenal akan pencapaian arsitekturnya yang luar biasa,[187] seperti konstruksi lengkungan, kubah, dan struktur serupa pada zaman Romawi Kuno, rintisan pergerakan arsitektur Renaisans pada akhir abad ke-14 sampai ke-16, dan menjadi tempat kelahiran bagi arsitektur Palladian, sebuah gaya konstruksi yang mengilhami pergerakan arsitektur neoklasik, dan memengaruhi rancangan yang digunakan oleh kaum terhormat untuk membuat rumah perdesaan mereka di seluruh dunia, terutama di Britania Raya, Australia, dan Amerika Serikat pada akhir abad ke-17 sampai awal abad ke-20. Beberapa karya terbaik arsitektur Barat, adalah Koloseum, Katedral Milano, dan Katedral Firenze, Menara Pisa, dan rancangan bangunan di Venesia dibangun di Italia.

Arsitektur Italia juga memengaruhi arsitektur dunia. Arsitek asal Britania, Inigo Jones, diilhami oleh rancangan gedung-gedung, dan kota-kota di Italia, membawa gagasan arsitektur Renaisans Italia ke Inggris pada abad ke-17, terinspirasi oleh Andrea Palladio.[188] Selain itu, arsitektur Italianat, yang merebak sejak abad ke-19, digunakan untuk menggambarkan arsitektur asing yang dibangun dengan gaya Italia, khususnya seperti yang dimodelkan oleh arsitektur Renaisans.

Selama berabad-abad, seni Italia telah berkembang melalui banyak perubahan gaya. Lukisan Italia secara tradisional disifatkan oleh warna-warna yang hangat, dan terang, seperti yang dicontohkan dalam karya-karya Caravaggio, dan Titian, dan sebuah kesenangan dengan gambar-gambar, dan motif-motif religius. Lukisan Italia menikmati keunggulan di Eropa selama ratusan tahun, sejak periode Romanesque, dan Gothik, dan melalui periode Renaisans, dan Barok, yang kedua terakhir adalah yang menyaksikan buahnya di Italia. Seniman terkenal lainnya yang jatuh di dalam periode-periode ini adalah Michelangelo, Leonardo da Vinci, Donatello, Botticelli, Fra Angelico, Tintoretto, Bernini, dan Raphael.

Setelah itu, Italia mengalami penaklukan yang berkelanjutan oleh kuasa asing yang menyebabkan beralihnya fokus ke permasalahan politik, dan berakibat pada kemundurannya sebagai penguasa kesenian di Eropa. Tidak sampai Futurisme abad ke-20, terutama melalui karya-karya Umberto Boccioni, dan Giacomo Balla, yang memungkinkan Italia meraih kembali perstise terdahulunya sebagai tempat bagi evolusi kesenian. Futurisme digantikan oleh lukisan-lukisan metafisis Giorgio de Chirico, yang sangat memengaruhi kaum Surealis, dan angkatan-angkatan setelahnya.

Landasan bahasa Italia modern dibentuk oleh pujangga Firenze, Dante Alighieri, yang karya terbesarnya, Divina Commedia, dianggap salah satu dari pernyataan susastra terkemuka yang dihasilkan di Eropa pada Abad Pertengahan. Tidak ada kekurangan dalam tokoh susastra yang dimuliakan di Italia: Giovanni Boccaccio, Giacomo Leopardi, Alessandro Manzoni, Torquato Tasso, Ludovico Ariosto, dan Petrarch, yang alat ekspresinya yang terkenal, soneta, merupakan temuan asli Italia.

Para filsuf terkemuka di antaranya Giordano Bruno, Marsilio Ficino, Niccolò Machiavelli, dan Giambattista Vico. Tokoh-tokoh sastra modern, dan peraih anugerah Nobel adalah pujangga nasionalis Giosuè Carducci pada tahun 1906, penulis realis Grazia Deledda pada tahun 1926, penulis teater modern Luigi Pirandello pada tahun 1936, pujangga Salvatore Quasimodo pada tahun 1959, dan Eugenio Montale pada tahun 1975, satiris, dan penulis teater Dario Fo pada tahun 1997.[190]

Teater Italia dapat dirunut balik hingga ke tradisi Romawi yang sangat dipengaruhi oleh Yunani; seperti dengan banyak genre sastra lainnya, para dramatis Romawi cenderung mengadaptasi, dan menerjemahkan karya-karya Yunani. Misalnya, karya Seneca, Phaedra didasarkan pada Euripides, dan banyak komedi Plautus merupakan terjemahan karya-karya Menander. Pada abad ke-16, dan sampai abad ke-18, Commedia dell'arte merupakan bentuk teater improvisasional, dan sampai sekarang masih dipertunjukkan. Rombongan pemain safari biasanya mendirikan panggung di ruang terbuka, dan menyediakan hiburan dalam bentuk juggling, akrobatik, dan, lebih lazim lagi, permainan jenaka berdasarkan repertoar karakter-karakter yang telah mapan dengan alur garis besar, yang disebut canovaccio.

Dari musik rakyat sampai klasik, musik selalu memainkan peran penting dalam budaya Italia. Instrumen-instrumen yang bertalian dengan musik klasik, adalah piano, dan biola, ditemukan di Italia, dan banyak bentuk-bentuk musik klasik umum, seperti simfoni, konserto, dan sonata, dapat merunut balik akar mereka pada inovasi-inovasi musik Italia pada abad ke-16, dan ke-17.

Para komposer paling terkenal asal Italia adalah komposer Renaisans (Palestrina, dan Monteverdi), komposer Barok (Scarlatti, Corelli, dan Vivaldi, komposer klasik (Paganini, dan Rossini), dan komposer Romantik (Verdi, dan Puccini). Komposer Italia modern adalah Berio, dan Nono terbukti signifikan dalam pengembangan musik eksperimental, dan musik elektronik. Sementara tradisi musik klasik masih mencengkeram kuat di Italia, seperti yang dibuktikan oleh ketenaran rumah-rumah opera yang amat banyak, seperti La Scala di Milano, dan San Carlo di Napoli, dan para penampil seperti pianis Maurizio Pollini, dan petenor Luciano Pavarotti, orang Italia tidak kurang apresiatifnya terhadap babak musik kontemporernya yang berkembang.

Italia dikenal baik sebagai tempat kelahiran opera.[193] Opera Italia diyakini telah dirintis sejak awal abad ke-17, di kota-kota Italia seperti Mantua, dan Venesia.[193] Kemudian, karya-karya yang diciptakan oleh komposer Italia asli dari abad ke-19, dan awal abad ke-20, seperti Rossini, Bellini, Donizetti, Verdi, dan Puccini, adalah di antara opera yang paling terkenal yang pernah ditulis, dan kini ditampilkan di rumah-rumah opera di seluruh dunia. Rumah opera La Scala di Milano juga dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Biduan opera Italia yang terkenal adalah Enrico Caruso, dan Alessandro Bonci.

Diperkenalkan pada awal dasawarsa 1920-an, jazz mengambil sebuah tumpuan yang kuat secara khusus di Italia, dan masih tetap popular meskipun terdapat kebijakan kebudayaan yang bersifat ksenofobis (ketakutan atau ketidaksukaan atas apapun yang asing atau berasal dari luar negara) yang diberlakukan oleh rezim Fasis. Kini, pusat-pusat musik jazz yang paling terkenal di Italia adalah Milano, Roma, dan Sisilia. Kemudian, Italia berada di garis terdepan dalam hal pergerakan progressive rock pada dasarwa 1970-an, dengan grup-grup musik seperti PFM, dan Goblin. Italia adalah juga negara yang penting dalam pengembangan musik disko, dan elektronik, dengan Italo disco, dikenal akan suara futuristiknya, dan penggunaan synthesizer, dan mesin drum yang menonjol, menjadi salah satu genre dansa elektronik terawal, juga bentuk musik disko Eropa di samping Euro disco (yang kemudian memengaruhi beberapa genre seperti Eurodance, dan Nu-disco).

Produser/penulis lagu seperti Giorgio Moroder, yang memenangi tiga Academy Award untuk musiknya, sangatlah berpengaruh dalam pengembangan EDM (musik dansa elektronik). Kini, musik pop Italia ditampilkan setahun sekali dengan Festival Musik Sanremo, yang menjadi inspirasi bagi kontes menyanyi Eurovision, dan Festival Dua Dunia di Spoleto. Para biduan seperti diva pop Mina, seniman gaek klasik Andrea Bocelli, pemenang Grammy Laura Pausini, dan pemuncak daftar Eropa Eros Ramazzotti masih menerima pujian masyarakat internasional.

Sejarah film Italia dimulai beberapa bulan setelah Lumière bersaudara memulai pameran gambar bergerak. Film pertama Italia adalah tayangan beberapa detik yang menunjukkan Paus Leo XIII memberikan pemberkatan kepada kamera. Industri film Italia lahir pada antara tahun 1903, dan 1908 dengan tiga perusahaan: Società Italiana Cines, Ambrosio Film, dan Itala Film. Perusahaan film lainnya muncul di Milano, dan Napoli. Dalam periode yang singkat perusahaan-perusahaan ini mencapai kualitas produksi yang wajar, dan film dijual ke luar Italia. Film kemudian digunakan oleh Benito Mussolini, yang mendirikan studio Cinecittà, yang mengingatkan kembali pada kejayaan Roma, studio yang digunakan untuk membuat film-film propaganda Fasis hingga Perang Dunia II.[194]

Setelah Perang Dunia II, film Italia diakui luas, dan diekspor hingga masa surut kesenian pada dasawarsa 1980-an. Para sutradara film Italia yang terkenal dari periode ini adalah Vittorio De Sica, Federico Fellini, Sergio Leone, Pier Paolo Pasolini, Luchino Visconti, Michelangelo Antonioni, dan Dario Argento. Film-film yang termasuk pada warisan film dunia adalah La dolce vita (Hidup yang Manis), The Good, the Bad and the Ugly (Yang Baik, Yang Buruk, dan Yang Jelek), dan Bicycle Thieves (Para Pencuri Sepeda). Pertengahan dasawarsa 1940-an sampai akhir dasawarsa 1950-an merupakan zaman kegemilangan film-film neorealis, mencerminkan keadaan Italia pascaperang yang memilukan.[195][196]

Ketika negara ini mulai tumbuh sejahtera pada dasawarsa 1950-an, sebentuk neorealisme yang dikenal sebagai neorealisme merah jambu mencapai kejayaan, dan genre film, seperti sword-and-sandal, dan spaghetti western, merakyat pada dasawarsa 1960-an, dan 1970-an. Baru-baru ini, layar perak Italia sesekali menerima perhatian internasional, dengan film seperti La vita è bella (Hidup itu Indah) yang disutradarai oleh Roberto Benigni, dan Il postino (Tukang Pos) oleh Massimo Troisi.

Selama berabad-abad, Italia telah melahirkan beberapa cerdik-cendikia yang terkenal. Di antara mereka, dan barangkali polymath yang paling terkenal dalam sejarah, Leonardo da Vinci telah bersumbangsih bagi berbagai lapangan termasuk seni, biologi, dan teknologi. Galileo Galilei ialah seorang fisikawan, matematikawan, dan astronom yang berperan utama dalam Revolusi Ilmiah. Capaian-capaiannya adalah perbaikan teleskop, dan pengamatan astronimis yang beruntun, dan dukungan terhadap Kopernikanisme. Fisikawan Enrico Fermi, seorang peraih Hadiah Nobel, merupakan pemimpin kelompok yang membangun reaktor nuklir perdana, dan juga dicatat atas banyak sumbangsih lainnya bagi fisika, termasuk keikutsertaannya mengembangkan teori kuantum.

Tinjauan singkat beberapa sosok terkenal lainnya adalah astronom Giovanni Domenico Cassini, yang membuat banyak temuan penting tentang Tata Surya; fisikawan Alessandro Volta, penemu baterai; matematikawan Lagrange, Fibonacci, dan Cardano, di mana Ars Magna secara umum diakui sebagai perlakuan modern pertama terhadap matematika, membuat kemajuan-kemajuan mendasar bagi bidang ini.

Marcello Malpighi, seorang dokter, dan perintis anatomi mikroskopik; biolog Lazzaro Spallanzani, yang meraih penemuan penting dalam fungsi kefaalan tubuh, perkembangbiakan hewan, dan teori sel; dokter, patolog, ilmuwan, dan peraih Hadiah Nobel Camillo Golgi, yang banyak capaiannya termasuk penemuan kompleks Golgi, dan perannya dalam meretas jalan menuju penerimaan doktrin Neuron; dan Guglielmo Marconi, yang menerima Hadiah Nobel di bidang Fisika untuk penemuan radio.

Italia memiliki tradisi keolahragaan yang panjang. Dalam banyak cabang, baik itu perseorangan maupun tim, Italia memiliki duta yang bagus banyak kejayaan yang telah diraih. Olahraga yang paling merakyat sejauh ini adalah sepak bola. Bola basket, dan bola voli menempati peringkat kedua, dan ketiga setelah sepak bola, di mana Italia memiliki tradisi yang kaya dalam kedua-dua cabang ini. Squadra Azzurra memenangi Piala Dunia FIFA 2006, dan kini menjadi tim sepak bola tergemilang kedua di dunia, setelah Brasil, telah memenangi empat Piala Dunia FIFA.[200] Italia juga memiliki tradisi yang kuat dalam cabang balap sepeda, tenis, atletik, anggar, olahraga musim dingin, dan rugbi. Scuderia Ferrari adalah tim tertua yang masih bertahan dalam seri Grand Prix, telah berlomba sejak tahun 1948, dan secara statistik merupakan tim Formula Satu terkemilau sepanjang sejarah dengan catatan 15 kejuaraan pengemudi dn 16 kejuaraan konstruktor.

Busana Italia memiliki tradisi yang panjang, dan dipandang sebagai salah satu yang terpenting di dunia. Milano, Firenze, dan Roma adalah ibu kota busana utama Italia. Menurut Global Language Monitor tahun 2009, Milano dicalonkan menjadi ibu kota busana sejati dunia, bahkan mengungguli ibu kota-ibu kota lainnya di dunia, seperti New York, Paris, London, dan Tokyo, sementara Roma menduduki peringkat ke-4.[201] Merek-merek busana utama Italia, adalah Gucci, Prada, Versace, Valentino, Armani, Dolce & Gabbana, Missoni, Fendi, Moschino, Max Mara, dan Ferragamo, dianggap sebagai di antara rumah-rumah busana terasli di dunia. Juga, majalah busana Vogue Italia, dipandang sebagai majalah busana terpenting, dan paling bergengsi di dunia.[202]

Italia adalah juga terkemuka di bidang desain, utamanya desain interior, desain arsitektur, desain industri, dan desain perkotaan. Negara ini telah menghasilkan beberapa desainer mebel terkenal, seperti Gio Ponti, dan Ettore Sottsass, dan frasa Italia seperti "Bel Disegno", dan "Linea Italiana" telah memasuki kosakata desain mebel.[203] Contoh produk klasik perabot rumah tangga Italia, dan produk mebel adalah mesin cuci, dan lemari es Zanussi,[204] the "New Tone" sofas by Atrium,[204] dan rak buku pascamodern karya Ettore Sottsass, yang diilhami oleh lagu Bob Dylan, "Stuck Inside of Mobile with the Memphis Blues Again".[204]

Kini, Milano, dan Turino adalah kota penghulu dalam bidang desain arsitektur, dan desain industri di negara ini. Kota Milano menuanrumahi FieraMilano, ajang pameran desain terbesar di Eropa.[205] Milano juga menuanrumahi ajang-ajang yang berkaitan dengan desain, dan arsitektur utama, seperti "Fuori Salone", dan Salone del Mobile, dan menjadi rumah bagi para desainer Bruno Munari, Lucio Fontana, Enrico Castellani, dan Piero Manzoni.[206]

Masakan Italia modern telah dikembangkan selama berabad-abad, beriringan dengan perubahan sosial, dan politik, dengan akar budaya yang dapat dirunut mundur hingga abad ke-4 SM. Masakan Italia sendiri telah mengambil banyak pengaruh, mulai dari Etruskan, Yunani Kuno, Romawi Kuno, Bizantium, dan Yahudi.[207] Perubahan yang signifikan muncul dengan ditemukannya Dunia Baru dengan diperkenalkannya bahan pangan seperti kentang, tomat, paprika, dan jagung, kini menjadi sentral masakan Italia tetapi tidak pernah hadir di sana sebelum abad ke-18.[208][209] Masakan Italia dikenal akan kemajemukannya berdasarkan region,[210][211][212] berkelimpahan rasa yang berbeda-beda, dan dikenal sebagai salah satu masakan yang paling merakyat di dunia,[213] dengan pengaruh yang tersebar meluas.[214]

Masakan Italia disifatkan oleh kesederhanaannya, dengan banyak hidangan yang melibatkan empat sampai delapan bahan dasar.[215] Para juru masak Italia lebih mengandalkan kualitas bahan dasar dibandingkan pengolahan yang rumit.[216] Hidangan, dan resep sering kali merupakan dayacipta para leluhur alih-alih para koki, yang menjadikan banyak resep itu sangat cocok untuk diterapkan di rumah.

Ini adalah salah satu alasan utama yang menyebabkan semakin merakyatnya masakan Italia, karena majalah-majalah masakan di luar negeri turut menyebarluaskan resep-resep Italia yang ditujukan bagi kegiatan masak-memasak rumahan. Bahan dasar, dan hidangan sangatlah beraneka ragam di setiap region. Ada banyak hidangan yang pada mulanya bersifat regional, tetapi kini telah menasional, dan berkembang dengan variasi yang berbeda-beda di seluruh wilayah Italia.

Keju, irisan daging babi, dan minuman anggur adalah bagian terpenting dalam hidangan Italia, dengan banyak variasi, dan sebutan resmi, Denominazione di origine controllata (DOC). Kopi, khususnya espresso, telah menjadi unsur yang penting dalam sajian Italia.

Wikimedia Commons memiliki media mengenai

Wikiwisata memiliki panduan wisata

Artikel-artikel yang berhubungan dengan Italia

Hubungan Indonesia dengan Italia merupakan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Italia. Italia menunjukan keinginan kuat untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia, terutama di bidang pemahaman budaya dan perdagangan.[1] Indonesia mengakui lokasi strategis Italia dan peran penting Italia di wilayah Laut Tengah, sementara Italia menyukai hubungan dengan Indonesia dan melihat Indonesia sebagai pemimpin Asia Tenggara.[2] Hubungan kedua negara tidak hanya penting untuk menjembatani komunitas di kedua wilayah yaitu Uni Eropa dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, tetapi juga penting sebagai dialog antara budaya dan antara keyakinan,[3] karena Indonesia merupakan negara dengan umat muslim terbesar di dunia dan Italia merupakan jantung dari Gereja Katolik Roma.

Indonesia memiliki kedutaaan besar di Roma yang juga melayani Malta, Siprus, San Marino, dan organisasi internasional seperti Organisasi Pangan dan Pertanian, Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian, Program Pangan Dunia, dan UNIDROIT, sementara Italia memiliki kedutaan besar di Jakarta.

Penjelajah Italia merupakan warga eropa pertama yang mencapai kepulauan Indonesia, laporan pionir tersebut menyediakan informasi awal mengenai Asia untuk penjelajah Eropa pada masa eksplorasi. Pada akhir abad ke-13, Marco Polo berhenti di Kesultanan Samudera Pasai, Aceh, Sumatera Utara, saat dirinya kembali dari Asia Timur. Pada awal abad ke-13, Odorico da Pordenone (Mattiussi), Biarawan Fransiskan, mengunjungi beberapa tempat di Indonesia seperti Sumatra, Jawa, dan Banjarmasin di Kalimantan antara tahun 1318 dan 1330. Pada laporannya, ia mendeskripsikan Dalam laporannya istana berlapis emas milik Raja Jawa dan peperangan denga Khan Agung dari YUAN Mongolia. Mattiussi mengunjungi Istana Raja Majapahit yaitu Raja Jayanagara di Trowulan.[4]

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Italia dimulai ketika Italia mengakui kedaulatan Indonesia pada 29 Desember 1949. Perwakilan Indonesia di Roma didirikan pada Maret 1952, sementara perwakilan Italia secara resmi berdiri di Jakarta pada Oktober 1952. Pada Desember 1953, kedua pemerintahan sepakat untuk meningkatkan status pewakilan mereka menjadi Kedutaan Besar.[5]

Pada 1997, Perdana Menteri Italia Romano Prodi mengunjungi Indonesia dan pada 2002, Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid mengunjungi Italia, kemudian Presiden Megawati Soekarnoputri juga mengunjungi pada 2003.[5] Menteri luar negeri dari kedua negara menandatangani nota kesepahaman mengenai pendirian Forum Konsultan Bilateral pada 2009. Pada 23–24 April 2012, Menteri Luar Negeri Italia Giulio Terzi di Sant'Agata mengunjungi Indonesia untuk menghadiri Konferensi EU-ASEAN.[2]

Di 2021, Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan RI juga menandatangani pembelian Fregat (FREMM) kelas Bergamini buatan Fincantieri serta membeli Fregat kelas Maestrale yang telah dimodernisasi [6]. Prabowo juga tak menutup kemungkinan adanya kerjasama di masa mendatang antara Fincantieri dan PT PAL.

Perdagangan bilateral antara Indonesia-Italia mencatat peningkatan hingga tahun 2015, namun menurun pada tahun 2016 dan mengalami tren penurunan nilai perdagangan rata-rata -0,50% akibat dampak situasi melemahnya perekonomian dunia dan rendahnya perkembangan ekonomi Italia. Kinerja ekspor Indonesia ke Italia sempat meningkat pada tahun 2017 dan 2018, masing-masing mencapai US$ 3.502 miliar dan US$ 3.761 miliar, namun menurun pada tahun 2019.

Indonesia memiliki beberapa produk yang diimpor oleh Italia, diantaranya :

Selama tahun 2019, impor komoditas minyak kelapa sawit ke Italia turun secara signifikan akibat ketentuan peraturan perdagangan Uni Eropa serta kampanye negatif atas kelapa sawit yang dianggap merusak lingkungan dan tidak baik untuk kesehatan. Meskipun demikian, impor Italia atas produk lain seperti besi dan baja, plastik, dan kopi, teh, dan rempah meningkat.

Sementara itu, Italia memiliki produk utama yang diimpor Indonesia, diantaranya :

Ekspor Indonesia ke Italia selama ini masih terkonsentrasi pada komoditas, namun dilihat dari tren ekspor Indonesia ke Italia beberapa tahun terakhir, Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan ekspor produk manufaktur, terutama produk makanan dan minuman olahan, dekorasi rumah, dan kerajinan. Selain itu, juga obat campuran dalam dosis, peralatan dan suku cadang telepon, telepon dan telepon genggam, dan komoditas kacang kedelai.

Pihak Italia sangat berkepentingan untuk mendorong peningkatan ekspor untuk pemulihan ekonominya akibat COVID-19. Untuk membantu pemulihan ekspor, Pemerintah Italia telah mengalokasikan dana sebesar 500 juta Euro. Sejak April 2020, Kemlu Italia bersama Italian Trade Agency telah melakukan webinar dengan kedutaan dan kantor ITA di 17 negara strategis. Lebih dari 16 ribu perusahaan telah mendaftar dan sekitar 10 ribu berpartisipasi dalam 13 telekonferensi pertama. Dalam hal ini, Italia telah mengumpulkan informasi mengenai perkembangan terkini dari masing-masing negara/ekonomi mitra, termasuk peluang e-commerce, sistem bea cukai, hambatan non-tarif untuk perdagangan, kekayaan intelektual, dan pembiayaan di masing-masing sektor kepentingan.

Dari data BKPM mengenai 20 besar realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) berdasar perusahaan periode 1 Januari 2015 – 31 Maret 2020, lebih dari setengah (11) bergerak di bidang pariwisata. Hal ini menandakan minat warga Italia cukup besar terkait pariwasata di Indonesia.

Indonesia sempat memiliki Memorandum Saling Pengertian antara Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia dan Italian Trade Agency tentang Kerja Sama Promosi Penanaman Modal yang ditandatangani di Milan, 7 September 2015, namun sudah habis masa berlakunya pada bulan September 2017.

Di bidang pariwisata, data BPS menunjukkan jumlah wisatawan berkebangsaan Italia menunjukkan angka yang cukup stabil di atas 90.000 / tahun sejak tahun 2017.

Di bidang pertanian, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, telah melakukan kunjungan kerja ke Roma, 19 – 22 Januari 2020. Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian RI telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Kebijakan Pertanian, Pangan dan Kehutanan Italia, Teresa Bellanova, dan menandatangani MoU Kerja Sama Bidang Pertanian RI–Italia. Kedua Menteri sepakat untuk segera mengimplementasikan MoU yang dapat dimulai dengan penyelenggaraan joint research, program peningkatan kapasitas, pertukaran informasi pertanian, inovasi teknologi, dan pengembangan genetik.

Dalam pertemuan bilateral, kedua menteri membahas pula perdagangan bilateral di mana produk Indonesia dan Italia bersifat komplementer. Indonesia mengekspor komoditas pertanian, sementara Italia banyak mengekspor produk industri. Mentan RI telah menawarkan komoditas pertanian RI seperti sawit, karet, buah tropis, teh, rempah serta menjelaskan bahwa pertanian RI telah menerapkan praktek pertanian berkelanjutan dengan baik.

Sebagai tindak lanjut dari MoU Pertanian tersebut, pada bulan Februari 2020, IPPC (International Plant Protection Convention) Focal Point Indonesia (Badan Karantina Pertanian) telah mengirimkan surat kepada IPPC Focal Point Italia (Kementerian Kebijakan Pertanian, Pangan, dan Kehutanan Italia) terkait akses pasar bagi produk pertanian Indonesia ke Italia. Surat tersebut sudah mendapatkan balasan dari IPPC Italia bulan Maret 2020, berisi tentang regulasi terkait keamanan pangan yang diberlakukan oleh Italia untuk importasi dan perlu dipenuhi oleh Indonesia. Hal ini sedang dikoordinasikan oleh Badan Karantina Pertanian kepada pemangku kepentingan terkait di dalam negeri.

Badan Karantina Pertanian juga telah memberlakukan e-certificate untuk Health Certificate, Sanitary Certificate, and Certificate of Other Objects yang akan berlaku secara resiprokal, apabila negara mitra juga memberlakukan e-certificate. Hal ini telah disampaikan melalui Nota Verbal kepada Kementerian Kebijakan Pertanian, Pangan, dan Kehutanan Italia pada bulan Mei 2020 yang lalu.

Terkait dengan diet sehat, Italia merupakan negara penggagas Deklarasi Aliansi Diet Mediteranian dan Diet Sehat Tradisional lainnya, yang saat ini konsepnya tengah bergulir di antara negara-negara anggota FAO. Deklarasi tersebut berlandaskan pada pengakuan UNESCO di tahun 2010 tentang diet mediteranian sebagai “intangible cultural heritage” dan untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Saat ini, sudah ada 15 negara yang mendukung aliansi ini, antara lain Siprus, Ekuador, Mesir Iran, Portugal, dan Spanyol. Italia melakukan pendekatan kepada Indonesia untuk dapat bergabung dalam aliansi ini, dan peluang ini dapat dimanfaatkan Indonesia dalam mempromosikan diet sehat tradisional Indonesia berbasis kelapa/minyak kelapa atau kelapa sawit.

Kerja sama bilateral di bidang pendidikan menunjukan peningkatan yang ditandai dengan semakin banyaknya jumlah pelajar Indonesia melanjutkan pendidikan di Italia. Selain program fashion dan industri fashion yang diminati oleh pelajar Indonesia, minat program lain yang menjadi perhatian diantaranya perfilman, arsitektur, engineering, dan arkeologi. Hal ini juga turut dipengaruhi oleh pemerintah Italia dan universitas setempat yang menyelenggarakan program beasiswa bagi mahasiswa Internasional seperti beasiswa Invest Your Talent in Italy, MAECI, dan masih banyak lagi.

Saat ini, universitas-universitas di Italia mulai menggunakan Bahasa Inggris dalam pengajaran program studinya sehingga lebih dapat diakses oleh mahasiswa Indonesia. Italia, melalui kedutaannya di Jakarta, juga terus memperkenalkan universitas-universitas Italia untuk menjadi tujuan belajar pelajar Indonesia. Sampai bulan Juli 2020, terdapat 463 pelajar Indonesia di Italia

Kerja sama antar lembaga pendidikan tinggi juga menunjukkan peningkatan. Dalam kaitan ini, KBRI Roma aktif menjajaki pembentukan kemitraan antara pendidikan tinggi terkemuka di negara akreditasi, diantaranya pada tahun 2019, dimana telah terdapat kesepakatan antara Universitas LUISS - Roma dan Universitas Bina Nusantara (Binus) - Jakarta.

Kerja sama di bidang informasi dan penerangan juga dibangun melalui kerja sama antara LPP TVRI dan media nasional Italia, RAI. Melalui program-program mengenai Indonesia yang ditayangkan RAI diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat Italia terhadap Indonesia.

Kerja sama dengan sekolah fashion KOEFIA di Italia juga telah dijalin, yang menyatukan talenta desain siswa Italia dengan produk material kain Indonesia seperti Batik. Kolaborasi ini bisa menjadi peluang pasar mode baru bagi kedua negara.

Pemahaman masyarakat Italia mengenai ASEAN semakin meningkat dengan adanya ASEAN Community in Rome (ACR) dan Italy – ASEAN Association (IAA). ACR didirikan pada tahun 2011 dan beranggotakan Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Myanmar. ACR memiliki kerja sama yang baik dengan pemerintah Italia dan pihak lainnya, termasuk Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional dan Italy – ASEAN Association (IAA).

Selama tahun 2019, ACR telah menyelenggarakan berbagai kegiatan, antara lain, Torino-ASEAN Business Day (16-18 Juni 2019), Asiatica Film Festival (1-9 Oktober 2019), Seminar mengenai Disaster Management (24 Oktober 2019), pertemuan dengan Italian Civil Protection Control Centre (3 Desember 2019), serta berbagai kegiatan lainnya.

Perdagangan bilateral ASEAN – Italia pada tahun 2018 tercatat sebesar USD 21,7 miliar dimana nilai ekspor ASEAN sebesar 9.4 miliar dan impor sebesar USD 12,3 miliar. Sementara itu, Foreign Direct Investment (FDI) Italia ke ASEAN pada tahun 2018 mencapai USD 21,08 miliar atau mengalami penurunan dari tahun sebelumnya (2017) yang mencapai 70.72 miliar. Dibandingkan dengan negara-negara anggota Uni Eropa lainnya, persentase perdagangan ASEAN dan Italia hanya mencapai 7.3% dari total perdagangan ASEAN – Uni Eropa yang mencapai lebih dari USD 237 milliar.

IAA, didirikan pada tahun 2015 oleh mantan PM Italia Enrico Letta, bertujuan terutama untuk mendorong dialog dan pertukaran perdagangan antara Italia dan negara-negara Asia Tenggara. Untuk meningkatkan perdagangan bilateral ini, sejak tahun 2017, European House-Ambrosetti, think-tank Italia, telah menginisiasi pelaksanaan High-Level Dialogue ASEAN-Italia on Economic Relations sebanyak 3 (tiga) kali di Jakarta (Mei 2017), Singapura (April 2018), dan Hanoi (Juni 2019).

Sebagai negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia, memiliki pemerintahan yang demokratis yang menghargai perbedaan, Italia mengajak Indonesia dalam upayanya untuk mencapai kedamaian dunia melalui dialog antaragama yang dilaksanakan sebanyak 4 kali, yaitu pada 2009, 2012, 2015, dan 2017. Italia dan Indonesia berbagi keinginan untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, kedua negara peduli terhadap hak asasi manusia dan komitmen untuk melawan fundamentalis terorisme. Italia memuji kualitas keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia dan potensi Indonesia menjadi jembatan antara negara-negara barat dan Islam.[7]

Pemerintah RI memiliki 3 (tiga) Konsul Kehormatan RI di Italia, yaitu:

Terjemahkan hingga 3,000 karakter

Terjemahkan 3 dokumen terkunci/bulan

Jam Madinah al-Munawwarah doa

Madinah al-Munawwarah waktu solat penterjemahan, subuh, tengah hari, petang, Maghribi dan makan malam. Apakah waktu doa untuk Disember 2024 untuk Madinah al-Munawwarah?

Bapak Tumiliero yang terhormat,terima kasih telah menghubungi kami. Kami memahami bahwa Anda mengalami masalah dengan mesin kopi otomatis Anda.Bisakah Anda memberikan rincian spesifik tentang masalahnya? Kami di sini untuk membantu Anda dan akan segera menyelesaikan masalahnya.Hormat kami,Izza PaneroTim Layanan Pelanggan

Italia (Italiaⓘ), resminya Republik Italia (bahasa Italia: Repubblica Italiana),[7][8][9][10] adalah sebuah negara kesatuan republik parlementer di Eropa[catatan 1] Terletak di jantung Laut Mediterania. Italia berbatasan dengan Prancis, Swiss, Austria, Slovenia, San Marino dan Vatikan. Italia mencakup area seluas 301.338 km² (116.347 mi²), dan dipengaruhi oleh iklim sedang dan iklim mediterania. Dilihat dari bentuknya, peta Italia berbentuk seperti sepatu bot atau di Italia sering disebut lo Stivale.[11][12] Dengan jumlah penduduk mencapai 61 juta jiwa, Italia merupakan negara anggota Uni Eropa ketiga yang paling banyak penduduknya setelah Jerman dan Prancis.

Sejak Era Klasik, Italia sudah dihuni oleh berbagai bangsa dan peradaban. Seperti Bangsa Fenisia, Kartago, dan orang-orang Yunani kuno yang mendirikan permukiman di selatan Italia, bangsa Etruskan dan Kelt mendiami tengah dan utara Italia, serta suku Italia Kuno dan bangsa Italic yang tersebar di seluruh Semenanjung Italia dan Insular Italia (Sardinia dan Sisilia). Suku Italic atau yang dikenal sebagai Orang Latin membentuk Kerajaan Romawi yang pada akhirnya kerajaan tersebut menjadi sebuah republik yang berhasil menaklukkan dan mengasimilasi peradaban terdekat lainnya. Roma akhirnya muncul sebagai kekuatan dominan di cekungan mediterania, berhasil menaklukkan sebagian besar dunia kuno dan menjadi pusat kebudayaan, politik dan keagamaan terkemuka di peradaban Barat. Peninggalan Kekaisaran Romawi tersebar luas dan dapat dilihat dalam saluran distribusi global hukum sipil, pemerintahan republik, Kekristenan dan tulisan Latin.

Selama Abad Pertengahan, Italia mengalami keruntuhan sosiopolitik di tengah invasi barbar yang merugikan, namun pada abad ke-11 banyak negara-kota dan republik maritim Italia yang bangkit untuk mencapai kemakmuran melalui pelayaran, perdagangan, dan perbankan, meletakkan dasar bagi kapistalisme modern.[13] Statelets merdeka,[catatan 2] yang bertindak sebagai pusat perdagangan utama Eropa dengan Asia dan Timur Dekat, menikmati tingkat demokrasi dan kekayaan yang lebih besar dibandingkan dengan monarki feodal yang berkonsolidasi di seluruh Eropa pada saat itu. Sebagian besar Italia Tengah tetap berada di bawah kendali Negara Gereja yang bersifat teokratis, sementara Italia Selatan feodal sampai abad ke-19, sebagai hasil suksesi penaklukan Bizantium, Arab, Norman, Spanyol, dan Bourbon di wilayah ini.[14]

Renaisans dimulai dari Italia dan menyebar ke seluruh Eropa, dengan membawa minat baru pada humanisme, sains, eksplorasi dan seni. Pada saat ini budaya Italia berkembang, dan menghasilkan cendekiawan, seniman dan polimatik terkenal seperti Leonardo da Vinci, Galileo, Michelangelo, dan Machiavelli. Juga penjelajah terkenal Italia seperti Marco Polo, Christopher Columbus, Amerigo Vespucci dan Giovanni da Verrazzano yang menemukan rute baru ke Timur Jauh dan Dunia Baru, yang membantu Zaman Penjelajahan Eropa. Namun demikian, kekuatan komersial dan politik Italia berkurang dengan dibukanya rute perdagangan Atlantik dan rute menuju Samudra Hindia melalui Tanjung Harapan yang melintasi Laut Tengah.[14][15][16] Dan lagi, negara-negara kota Italia terus terlibat dalam peperangan berdarah, yang berpuncak pada Perang Italia pada abad ke-15 dan 16, yang akhirnya membuat mereka kelelahan, tanpa ada yang muncul sebagai kekuatan dominan. Penguasa yang melemah segera menjadi korban penaklukan kekuatan Eropa seperti Prancis, Spanyol dan Austria.

Pada pertengahan abad ke-19, muncul sebuah gerakan untuk mendukung nasionalisme dan kemerdekaan Italia dari kontrol asing. Gerakan ini menyebabkan pergolakan politik revolusioner yang disebut Risorgimento untuk menyatukan negara-negara di Italia. Setelah berbagai usaha yang dilakukan gagal, akhirnya Perang Kemerdekaan Italia dan Ekspedisi Seribu berhasil menyatukan negara-negara di Italia pada tahun 1861, dan sekarang menjadi sebuah kekuatan besar setelah berabad-abad didominasi kekuasaan asing.[17] Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Kerajaan Baru Italia dengan cepat melakukan industrialisasi, terutama di utara, dan kolonial kerajaan,[18] sementara di selatan sebagian besar masih miskin dan dikecualikan dari industrialisasi, dan memicu diaspora besar dan berpengaruh.[19] Meskipun menjadi salah satu pemeran utama dalam Perang Dunia I, Italia mengalami masa krisis ekonomi dan kekacauan sosial, yang mengarah pada munculnya kediktatoran fasis pada tahun 1922. Partisipasi selanjutnya dalam Perang Dunia II di pihak Axis berakhir dengan kekalahan militer, penghancuran ekonomi, dan perang sipil Italia. Setelah pembebasan dan bangkitnya perlawanan, Italia menghapuskan monarki dan mengembalikan demokrasi, menikmati ledakan ekonomi yang berkepanjangan, terbebas dari kekacauan sosiopolitik (seperti, Anni di Piombo, Mani pulite, Perang Mafia Kedua, Percobaan Maxi dan pembunuhan para pejabat anti-mafia) dan menjadi negara maju utama.[20][21][22]

Saat ini, Italia memiliki ekonomi terbesar ketiga di Zona Euro dan kedelapan terbesar di dunia. Memiliki tingkat perkembangan manusia yang sangat tinggi dan berada di peringkat keenam dunia untuk harapan hidup. Negara ini berperan penting dalam urusan ekonomi, militer, budaya dan diplomatik regional maupun global, dan merupakan kekuatan regional[23][24] dan kekuatan besar.[25][26] Italia adalah pendiri dan anggota terkemuka Uni Eropa dan anggota berbagai lembaga internasional seperti PBB, NATO, OECD, OSCE, WTO, G7/G8, G20, Uni untuk Mediterania, Majelis Eropa, Uniting for Consensus, dan banyak lagi. Sebagai cerminan akan kekayaan budayanya, Italia adalah rumah bagi 51 Situs Warisan Dunia, merupakan yang paling banyak, dan merupakan negara yang paling banyak dikunjungi kelima di dunia.

Asumsi-asumsi etimologi "Italia" sangatlah banyak, dan kumpulan tulisan solusi yang diajukan oleh sejarawan, dan bahasawan sangatlah panjang-lebar.[27] Menurut salah satu penjelasan yang lebih umum, istilah Italia, dari bahasa Latin: Italia,[28] dipinjam melalui bahasa Yunani dari bahasa Oska Víteliú yang berarti "tanah anak sapi" (bandingkan: Latin vitulus "anak sapi", bahasa Umbria vitlo "anak sapi").[29] Banteng atau sapi pernah menjadi simbol suku-suku di Italia selatan, dan sering kali dilukiskan menyeruduk serigala Romawi sebagai simbol keengganan menyerahkan kemerdekaan Italia selama Perang Sosial berlangsung. Sejarawan Yunani Dionysios dari Halikarnassos menyatakan sebuah risalah bersama-sama dengan legenda bahwa Italia dinamai sedemikian untuk menghormati Italus[30] seperti yang disebutkan Aristoteles,[31] dan Thukidides.[32]

Nama Italia mulanya hanya digunakan untuk menyebut kawasan yang kini disebut Italia Selatan, menurut Antiokus dari Sirakusa, bagian selatan Semenanjung Bruttium (kini Calabria, Provinsi Reggio, dan bagian dari Provinsi Catanzaro dan Provinsi Vibo Valentia). Tetapi pada zaman Antiokus ini Enotri dan Italia menjadi sinonim, dan nama ini juga berlaku bagi sebagian besar Lucania. Orang Yunani lama kelamaan menerapkan nama "Italia" pada wilayah yang lebih luas, tetapi pada masa berkuasanya Kaisar Augustus (akhir abad ke-1 SM) istilah ini berlaku meluas meliputi seluruh semenanjung sampai Pegunungan Alpen.[33]

Terjemahkan Bahasa Indonesia ke Italia

Kami menerapkan teknologi penerjemahan mesin dan kecerdasan buatan dalam penerjemah Italia-Indonesia gratis kami.

Prasejarah dan zaman kuno

Hasil penggalian di seluruh Italia telah berhasil mengungkapkan kehadiran Neanderthal yang telah ada sejak zaman Paleolitikum, kira-kira 200.000 tahun yang lalu,[34] Manusia modern hadir pada kira-kira 40.000 tahun yang lalu. Masyarakat kuno Italia pra-Romawi – seperti orang Umbria, orang Latin (asal tumbuh-kembangnya orang Romawi), orang Volski, orang Samnium, orang Kelt, dan orang Liguria yang mendiami Italia bagian utara, dan banyak lagi yang lainnya – merupakan orang Indo-Eropa; masyarakat historis utama yang tidak termasuk Indo-Eropa adalah orang Etruskan, orang Elimi, orang Sikani di Sisilia dan orang prasejarah Sardinia.

Antara abad ke-17 dan ke-11 SM orang Yunani Mykenai menjalin hubungan dengan Italia[35][36][37][38][39][40][41] dan pada abad ke-8 dan ke-7 SM koloni-koloni Yunani didirikan di sepanjang pesisir Sisilia dan bagian selatan Semenanjung Italia menjadi dikenal sebagai Yunani Besar. Juga orang Funisia mendirikan koloni-koloni di pesisir Sardinia dan Sisilia.

Romawi Kuno pada mulanya merupakan komunitas kecil pertanian yang ditemukan pada kira-kira abad ke-8 SM, yang berkembang selama berabad-abad menjadi kekaisaran yang megah yang meliputi seluruh kawasan Laut Tengah, di mana kebudayaan Yunani Kuno dan Romawi Kuno melebur menjadi satu peradaban. Peradaban ini cukup berpengaruh dan peninggalannya dapat dirasakan di seluruh dunia. Romawi Kuno sangat berpengaruh bagi, dan meninggalkan jejak-jejaknya dalam pemerintahan, hukum, politik, administrasi, kota, rekayasa, filsafat, arsitektur, dan seni modern, menjadi fondasi bagi peradaban Barat. Keruntuhan yang berlangsung perlahan sejak akhir abad ke-2 Masehi, kekaisaran ini pada akhirnya pecah menjadi dua bagian pada tahun 395 Masehi: Kekaisaran Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur. Bagian barat – di bawah tekanan bangsa Franka, Vandal, Hun, Goth, dan bangsa-bangsa lain dari Eropa Timur – akhirnya pecah pada tahun 476 Masehi, ketika kaisar terakhir Romawi Barat digulingkan oleh pemimpin bangsa Barbar, Odoaker.

Setelah runtuhnya Roma, Italia ditaklukkan oleh suku Jermanik (Ostrogoth), tetapi pada abad ke-6 Kaisar Romawi Timur/Bizantium (Yustinianus) menaklukkannya. Serbuan suku Jermanik lainnya (yakni orang Langobardi) pada akhir abad yang sama mempersempit keujudan Bizantium menjadi hanya satu jalur daratan Ravenna dan Roma, ditambah daratan-daratan lainnya di selatan Italia, menghancurkan kesatuan semenanjung Italia sampai tahun 1870.

Para penguasa Langobardi di utara dan tengah Italia diserap ke dalam Kerajaan Franka oleh Charlemagne pada akhir abad ke-8. Raja-raja Franka juga membantu pembentukan Negara Gereja di Italia tengah, terbentang dari Roma sampai Ravenna, meskipun selama sebagian besar Abad Pertengahan Kepausan secara efektif hanya mengendalikan Latium. Keberadaan negara teokratis ini terentang selama berabad-abad penyatuan semenanjung. Sampai abad ke-13, politik Italia didominasi oleh hubungan antara para Kaisar Romawi Suci Jerman dan para paus dengan sebagian besar kota-kota di Italia berpihak kepada yang terdahulu (Ghibellini) atau kepada (Guelfi) demi kenyamanan sesaat.

Pada masa kekosongan kekuasaan ini Italia menyaksikan munculnya lembaga yang tak-lazim, komune abad pertengahan. Dalam kondisi-kondisi anarkis yang sering kali berlaku di berbagai negara-kota di Italia pada abad pertengahan, masyarakat menata mereka sendiri untuk merestorasi ketertiban dan melucuti para elite yang saling bermusuhan. Pada abad ke-12, sebuah liga komune, Liga Langobardi menaklukkan kaisar Jerman, Frederick Barbarossa, dan menjadi titik awal bagi proses pemberian kemerdekaan yang efektif bagi sebagian besar kota di Italia bagian utara dan tengah. Meskipun adanya kehancuran yang disebabkan oleh berbagai peperangan, Italia masih terpelihara, khususnya di bagian utara, dan tengah, suatu peradaban perkotaan yang lebih maju.

Pada periode yang sama, Italia menyaksikan munculnya beberapa republik maritim, yang paling terkenal adalah Republik Venesia, Republik Genoa, Republik Pisa dan Republik Amalfi. Terlibat dalam beberapa Perang Salib, mereka mengambil keuntungan dalam hal peluang dagang, dan politik. Venesia, dan Genoa segera setelah itu menjadi gerbang utama Eropa untuk berdagang dengan Dunia Timur, mendirikan koloni-koloni hingga sejauh Laut Hitam, dan sering kali mengontrol sebagian besar perdagangan dengan Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) dan Dunia Islam Timur Tengah. Daerah Savoy memperluas wilayahnya sampai semenanjung pada Abad Pertengahan Akhir, sementara Firenze berkembang menjadi sebuah negara-kota perdagangan dan keuangan yang sangat terorganisasi, dan menjadi ibu kota Eropa untuk komoditas sutera, wol, perbankan, dan perhiasan.

Di selatan, Sisilia Bizantium menjadi emirat Islam pada abad ke-9, yang berkembang sampai orang Norman-Italia menaklukkannya pada akhir abad ke-11 beserta sebagian besar negara Langobardi dan Bizantium di Italia bagian selatan. Melalui serangkaian peristiwa yang kompleks, Italia bagian selatan berkembang sebagai sebuah kerajaan yang bersatu, pertama di bawah Wangsa Hohenstaufen, kemudian di bawah Wangsa Kapetia Anjou dan dari abad ke-15, Wangsa Aragon (meskipun Sisilia adalah sebuah kerajaan orang Aragon yang terpisah sejak akhir abad ke-13 sampai abad ke-15). Di Sardinia, bekas provinsi-provinsi Bizantium menjadi negara-negara merdeka yang dikenali sebagai giudicati (wilayah para hakim), meskipun sebagian besar pulau ini berada di bawah kendali orang Genoa dan orang Pisa hingga orang Aragon menaklukkannya pada abad ke-15.

Kematian Hitam yang bersifat pandemik pada tahun 1348 meninggalkan jejaknya di Italia dengan membunuh sepertiga populasi.[42][43] Meski demikian, kepulihan dari bencana Kematian Hitam justru memicu kebangkitan kota-kota, perdagangan, dan ekonomi yang begitu hebatnya merangsang tahapan-tahapan Humanisme dan Renaisans, pergerakan kebudayaan yang kedua-duanya lahir di semenanjung ini, dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa.

Pada abad ke-14 dan ke-15, Italia bagian tengah dan hulu-selatan terbagi ke dalam sejumlah negara kota yang saling berperang, sementara daerah-daerah lain di semenanjung ini dikuasai oleh Napoli dan Negara Gereja yang lebih besar. Yang terkuat di antara negara-negara kota ini mencaplok wilayah-wilayah di sekitarnya yang melahirkan signoria, yakni negara-negara regional yang dipimpin oleh keluarga-keluarga saudagar yang mendirikan wangsa-wangsa lokal. Didominasi oleh para oligarki saudagar, mereka menikmati kemajuan seni, akademi yang terpelihara, dan kebebasan relatif. Peperangan antar-negara di kawasan ini adalah hal biasa, serbuan dari luar Italia mengurung ke serangan-serangan sporadis para Kaisar Romawi Suci. Perang-perang ini utamanya diperjuangkan oleh para tentara saudagar yang disebut sebagai Condottiere, kumpulan serdadu dari seluruh Eropa, tetapi khususnya Jerman dan Swiss yang dipimpin oleh para kapten Italia.[44]

Puluhan tahun lamanya peperangan telah mengantarkan Republik Firenze, Kadipaten Milan, dan Republik Venesia tumbuh sebagai para pemain dominan yang menyetujui Perjanjian Lodi pada tahun 1454, yang menyaksikan ketenangan relatif hadir di kawasan ini untuk kali pertama selama berabad-abad. Perdamaian ini berjalan selama empat puluh tahun ke depan dan hegemoni Venesia yang tak terbantahkan atas lautan juga telah membawa perdamaian yang belum pernah terjadi sebelumnya selama abad ke-15. Renaisans Italia mencapai puncaknya pada pertengahan abad ke-16 ketika serbuan-serbuan asing telah menjerumuskan kawasan ini ke dalam pergolakan Peperangan Italia. Bagaimanapun, gagasan, dan ideal Renaisans tetap bertahan, dan bahkan terus menyebar ke wilayah Eropa lainnya, mengilhami Renaisans Utara dan Renaisans Inggris. Sementara itu, Penjelajahan Kristoforus Kolombus, penemuan rute-rute baru menuju Asia oleh orang Portugis, dan bangkitnya Kesultanan Utsmaniyah—semua faktor yang mengikis dominansi Italia tradisional dalam perdagangan dengan Dunia Timur – mulai memundurkan ekonomi semenanjung.

Setelah Peperangan Italia (1494-1559), Italia menyaksikan sebuah periode perdamaian yang relatif panjang, pertama di bawah Spanyol Habsburg (1559-1713), dan kemudian di bawah Habsburg Austria (1713-1796). Wabah berulang-kali kembali menghantui Italia pada abad ke-14 sampai ke-17. Pada paro pertama abad ke-17, sebuah wabah didaku telah merenggut 1,7 juta korban, atau kira-kira 14% populasi Italia.[45] Ketika Spanyol mengalami kemunduran pada abad ke-17, hal yang sama terjadi pula pada wilayah jajahannya di Italia, yakni Napoli, Sisilia, Sardinia, dan Milan. Italia Selatan mengalami kejatuhan, kemandekan dan putus hubungan dengan peristiwa-peristiwa penting di Eropa.[46] Kendati demikian, Italia tetap memberikan sumbangsihnya bagi kebudayaan Eropa, dengan melahirkan Gaya Barok.

Pada abad ke-18, sebagai dampak dari Perang Suksesi Spanyol, Austria menggantikan Spanyol sebagai kuasa asing yang dominan, sementara Wangsa Savoy tumbuh sebagai kuasa utama regional yang meluas hingga ke Piemonte dan Sardinia. Pada abad ini, gagasan tentang Pencerahan memengaruhi para penguasa Italia, meretas jalan menuju reformasi yang memulakan pemulihan ekonomi di Tuskani dan Italia utara.

Pada masa Peperangan era Napoleon, bagian utara, dan tengah negara ini diduduki, dan kemudian sebagiannya dicaplok ke dalam Kekaisaran, dan sebagiannya lagi disusun sebagai sebuah Kerajaan Italia yang baru—sebenarnya sebagai negara boneka dari Kekaisaran Prancis—[47] sementara paro selatan semenanjung diurus oleh Joachim Murat, saudara ipar Napoleon, yang ditabalkan sebagai Raja Napoli. Pada tahun 1814 Kongres Wina merestorasi situasi pada penghujung abad ke-18, tetapi ideal-ideal Revolusi Prancis tidak dapat dihapus.