4 Besar
Belanja di App banyak untungnya:
Tingkatkan pengalaman minum anggur putih Anda dengan set empat gelas anggur besar yang istimewa ini, cocok untuk menikmati berbagai jenis anggur yang kaya dan aromatik. Gelas yang didesain elegan ini menyempurnakan cita rasa Chardonnay, Viognier, atau White Burgundy favorit Anda. Dibuat dari kaca kristal, gelas ini merupakan tambahan bergaya untuk rumah mana pun dan aman untuk dicuci di mesin pencuci piring.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan pendiri organisasi yang identik dengan aksi teror Jamaah Islamiyah (JI), Abu Rusydan, menjawab pihak-pihak yang meragukan pembubaran JI di Sentul pada 30 Juni 2024 lalu.
Pasalnya, setelah pembubaran JI dan kembalinya ke pangkuan NKRI dideklarasikan di Sentul Bogor, masih ada pihak-pihak yang meragukan langkah tersebut.
JI sendiri identik dengan berbagai peristiwa aksi teror para anggotanya di Indonesia yang menelan banyak korban jiwa.
Sebut saja Bom Malam Natal (2000), Bom Bali I (2002), Bom Bali II (2005), Bom Hotel JW Marriot (2003), Bom Kedutaan Australia (2004), Bom Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton (2009), mutilasi 3 siswi SMA di Poso, dan berbagai aksi teror lain yang diidentikkan dengan kelompok tersebut.
Menjawab hal itu, ia menegaskan empat organisasi besar di bawah koordinasi organisasi pusat JI saat ini telah terhubung ke Densus 88 Antiteror Polri.
Organisasi tersebut, kata dia, di antaranya Tahziz, Alwi, Forum Komunikasi Pondok Pesantren, dan 3T.
Ia menjelaskan Tahziz membawahi dua organisasi, yakni Tanzim Sirri (organisasi bawah tanah) dan Tanzim Askari (organisasi kemiliteran).
Hal itu disampaikannya saat wawancara khusus di Jakarta pada Senin (16/9/2024).
"Tanzim Sirri membawahi DPO. Tanzim Askari membawahi albas, alat, barang, dan senjata. Dan ini sudah kita serahkan kepada Densus," kata dia.
"Kita sudah laporkan daftar DPO. Bahkan DPO-nya ikut sosialisasi pembubaran JI dan kembali ke pangkuan NKRI dalam 30 sekian kali sosialisasi. Dan kita serahkan alat, barang, dan senjata," sambung dia.
Kedua, kata dia, Alwi yang berkaitan dengan keamanan dan intelijen.
Baca juga: EKSKLUSIF: Eks Bos Jamaah Islamiyah Ungkap Bahan Peledak dan DPO Telah Diserahkan ke Densus 88
Fungsi dari organisasi tersebut adalah mengamankan tokoh-tokoh kunci di dalam JI.
"Sebagaimana Anda pahami, intelijen itu juga, kita juga bekerja pada penggalangan, penggulungan, dan evasi. Sesuai dengan ilmu intelijen yang dipahami orang banyak. Ditambah ilmu-ilmu yang kita dapatkan dari kitab-kitab para ulama terdahulu," kata dia.
SERAMBINEWS.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Bidang Pencegahan Satgas Pemberantasan Judi Online, mengungkapkan informasi mengenai empat bandar besar judi online yang beroperasi di Indonesia.
Budi Arie menyatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi empat tokoh utama yang mengendalikan bisnis judi online di tanah air.
Meskipun enggan menyebutkan nama-nama tersebut secara spesifik, Menteri Kominfo menegaskan bahwa pihaknya telah mengantongi informasi lengkap tentang para pelaku ini.
"Kita tahu kok, bahwa ini ada empat orang pemain gedenya di Indonesia," ungkap Budi Arie dikutip dari program Ni Luh KompasTV, Senin (24/6/2024).
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya telah mengetahui modus operandi yang digunakan oleh para bandar tersebut, termasuk pola transaksi judi online yang melibatkan pemain-pemain besar.
"Jangan (sebut nama), ini kan forum. Biar kalian (awak media) aja yang nyebutin," ujar ketua Projo itu sembari tertawa.
Menurut Budi Arie, skala transaksi yang terjadi dalam jaringan judi online ini besar dan telah mencapai tahap yang sangat merugikan masyarakat, terutama kalangan ekonomi lemah.
"Modusnya kita tahu, transaksinya begitu luar biasa, besar. Ini kan sudah sampai di tahap yang sangat merugikan rakyat kecil," tegasnya.
Selain itu, Menteri Kominfo juga mengungkapkan bahwa beberapa dari bandar besar ini beroperasi dari luar negeri.
Informasi ini sejalan dengan pernyataan sebelumnya dari Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri. Kadivhubinter Polri Irjen Krishna Murti menjelaskan bahwa bisnis judi online di Indonesia sangat terorganisir dan dioperasikan dari wilayah Mekong Raya, yang mencakup Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.
"Pelakunya kebanyakan organize ya, karena ini merupakan transnational organize crime," ujar Krishna dikutip dari Tribunnews, Jumat (21/6).
Ia menambahkan bahwa permasalahan judi online bukan hanya menjadi fokus di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara Asia Tenggara lainnya, bahkan berdampak hingga ke Tiongkok.
Krishna juga mengungkapkan bahwa praktik judi online semakin marak sejak pandemi Covid-19, ketika pembatasan mobilitas mendorong para penjudi di wilayah Mekong Raya untuk mengembangkan platform judi online. Saat ini, fenomena ini telah berkembang hingga ke benua Amerika.
Ia juga mengungkapkan para pengembang judi online diketahui merekrut orang-orang dari negara target operasi mereka.